Mengenal Tips Mengeluarkan Sabun Cold Process

sabun cold process, sabun alami, tips mengeluarkan sabun pada cetakan

Sabun alami yang dibuat dengan cold process merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh sabun berkualitas tinggi, namun masih mengandalkan bahan alami dalam proses pembuatannya. Proses ini dilakukan dengan menggabungkan minyak nabati dan lemak hewani dengan larutan alkali sehingga memicu reaksi kimia. Minyak akan diubah menjadi sabun dan gliserin sehingga menciptakan sabun dengan kelembaban yang ideal untuk menangani permasalahan kulit.

Sabun alami ini menawarkan banyak keunggulan, terutama bagi pengguna yang peduli akan kesehatan kulit dan lingkungan. Hal ini dikarenakan sabun process kaya akan nutrisi alami dan bebas dari penggunaan bahan kimia berbahaya. Dengan kata lain penerapan sabun ini dapat memberikan solusi perawatan kulit yang efektif, karena penggunaannya yang aman dan ramah lingkungan. Kegiatan aplikasi secara sabun ini secara berkala dapat menawarkan keunggulan dari kesehatan kulit dan kenyamanan saat pemakaian produk.

Proses pembuatan sabun tanpa pemanasan yang berlebihan tentu dapat menjaga kualitas dan nutrisi pada sabun. Setiap bahan dalam pembuatan sabun cold process berkontribusi pada karakteristik sabun, seperti kemampuan membersihkan, kelembutan, busa, dan manfaat kelembapan. Sabun cold process terdiri dari campuran minyak atau lemak alami, air, sodium hydroxide, dan bahan tambahan alami seperti minyak esensial, pewarna alami, serta bahan pelembab atau eksfoliasi. Perpaduan kombinasi ini mampu menghasilkan sabun yang lembut, melembabkan, dan aman untuk kulit. Tidak heran banyak pengguna yang menjadikan produk ini sebagai pilihan ideal untuk perawatan kulit sehari-hari yang alami dan ramah lingkungan.

Tips Mengeluarkan Sabun dengan Pembuatan Cold Process

Mengeluarkan sabun cold process dari cetakan atau mencetak sabun dengan sempurna memerlukan perhatian dan ketelitian, terutama karena sabun ini dibuat dengan bahan alami yang lebih lembut dan mudah rusak jika tidak ditangani dengan benar. Berikut beberapa tips yang dapat membantu dalam proses pengeluaran sabun cold process:

1. Memilih cetakan yang tepat

Pemilihan cetakan sangat berpengaruh dalam proses pengeluaran sabun. Cetakan silikon adalah pilihan terbaik jika dibandingkan dengan cetakan kayu dan plastik. Banyak industri yang memanfaatkan cetakan silikon sebagai media karena sifatnya yang fleksibel dan mudah digunakan sehingga tidak merusak bentuk sabun. Selain itu dalam cetakan silikon terdapat aliran udara dengan rongga tunggal yang baik sehingga dapat mempercepat proses pengeluaran sabun.

2. Merumuskan resep yang sulit

Formulasi sabun yang salah dapat mempengaruhi tekstur dari kekerasan dan struktur sabun. Oleh karena itu diperlukan formulasi yang tepat untuk mendapatkan tekstur yang optimal dari sabun cold process. Penggunaan kandungan minyak perlu diperhatikan karena mampu mempengaruhi kepadatan sabun, dengan konsentrasi 70% minyak keras membuat sabun mudah dikeluarkan dari cetakan. 

Minyak zaitun dan minyak almond menjadi pilihan yang salah dalam merumuskan formulasi tambahan karena sulit untuk dikeluarkan dari cetakan. Namun dengan menggunakan minyak kelapa atau minyak sawit dapat membuat tekstur sabun cold process lebih cepat mengeras dan mudah untuk dikeluarkan dari cetakan. Penambahan formulasi seperti shea butter atau cocoa butter terbukti dapat membuat tekstur sabun menjadi lebih mengeras tanpa menghilangkan sensasi pelembabnya.

3. Menggunakan teknik pengurangan air

Teknik mengurangi jumlah air dapat mempercepat proses pengeringan sabun karena membuatnya lebih cepat mengeras dan lebih mudah dikeluarkan dari cetakan. Pengurangan air dalam pembuatan sabun cold process dapat membantu dalam mencegah terbentuknya endapan soda abu dan gliserin. Penerapan pengurangan air dalam sabun berkisar 5-10%, dapat memudahkan dalam pengadukan dan mengerasnya sabun. Hal ini dapat dilakukan dengan hati-hati karena jika pengurangan pemakaian diskon air menyebabkan sabun terlalu cepat keras dan sulit untuk diproses dalam tahap pencetakan.

4. Menggunakan natrium laktat

Natrium laktat merupakan kandungan garam cair yang dapat membantu mengeraskan sabun cold process. Teknik penambahannya dapat dilakukan dengan menambahkan larutan alkali sebelum dicampurkan ke minyak. Penggunaan natrium laktat dengan dosis yang tepat dapat membantu meningkatkan daya tahan sabun sehingga tidak mudah patah saat dikeluarkan dari cetakan. Dosis penggunaan yang tepat yaitu sebesar 1-3% dari total berat penggunaan minyak atau sebesar 1 sendok teh ke dalam proses pembuatan sabun.

5. Menggunakan suhu yang lebih tinggi dan memaksa fase gel

Memaksa sabun masuk ke dalam fase gel menjadi teknik dalam mempercepat proses saponifikasi. Hal tersebut dikarenakan sabun lebih cepat mengeras dan lebih mudah dikeluarkan dari cetakan. Fase gel adalah fase di mana sabun menjadi transparan dan mengalami peningkatan suhu yang mendalam sehingga sabun lebih cepat mengeras. Untuk memaksa masuk kedalam fase gel, dapat dilakukan dengan penggunaan alkali dan minyak yang berada pada suhu sekitar 120-130 ° F. Kemudian tutup cetakan dengan selembar karton dan selimut dengan tujuan untuk menahan panas. Suhu yang tinggi dalam proses ini menyebabkan sabun rentan meletus dan keluar dari cetakan akibat panas yang berlebihan.

Penutup

Secara keseluruhan, sabun cold process menawarkan produk alami yang tidak hanya baik untuk kulit tetapi juga ramah terhadap alam. Saat terjadi pengeluaran sabun cold process dari cetakan bisa dipermudah dengan memilih cetakan yang tepat, resep yang sesuai, serta teknik sesuai prosedur. Pembuatan sabun ini dapat berhasil dikeluarkan dari cetakan setelah 2-3 hari. Melalui penggabungan beberapa tips, Anda dapat menghasilkan sabun yang lebih kokoh dan indah tanpa merusak bentuk atau permukaannya.

Scroll to Top