Artikel

Membongkar Kekuatan Kandungan dalam Relief Balm Necerel (Aman untuk Bayi & Eksim)

Apakah Anda sering khawatir mencari balsem pereda iritasi yang benar-benar lembut, non-kimiawi, dan teruji aman untuk kulit sensitif, bahkan untuk eksim ringan atau kulit bayi yang halus? Keresahan ini sangat wajar. Banyak produk pereda nyeri konvensional mengandung bahan keras yang justru dapat memperparah iritasi, kemerahan, atau rasa gatal yang Anda rasakan. Necerel merancang Relief Balm dengan filosofi minimalis dan terfokus. Kami percaya pada kekuatan penyembuhan botani. Artikel ini adalah panduan transparan Anda. Kami akan membongkar rahasia di balik setiap bahan—terutama kekuatan regeneratif Tamanu Oil dan efek menenangkan dari Calendula Oil. Pahami cara kerja balm kami meredakan gatal, mengurangi iritasi, dan menjaga lapisan pelindung kulit Anda secara alami, aman, dan tanpa kekhawatiran.


Pilar Inti: Bahan Aktif Penenang dan Regeneratif

Kekuatan Relief Balm Necerel terletak pada sinergi bahan botani yang teruji memiliki kemampuan anti-inflamasi dan regenerasi kulit.

  1. Tamanu Oil (Minyak Nyamplung): Agen Penyembuh Alami. Minyak ini kaya akan Asam Lemak dan Calophyllic Acid, yang memberikan kemampuan menyembuhkan kulit yang kuat. Tamanu Oil membantu mempercepat penyembuhan kulit yang teriritasi, mengurangi kemerahan, dan memperbaiki jaringan kulit—ideal untuk eksim ringan atau luka gores kecil.
  2. Calendula Oil (Minyak Calendula): Peredam Peradangan Terbaik. Kaya Flavonoid dan Triterpenoid, Calendula Oil memberikan efek menenangkan (soothing) yang intensif, sangat efektif meredakan gatal dan iritasi yang disebabkan oleh gigitan serangga, ruam popok, atau sunburn ringan.
  3. Beeswax Alami (Lilin Lebah): Berperan menciptakan lapisan pelindung (protective barrier) di permukaan kulit. Beeswax bekerja dengan mengunci kelembapan alami kulit dan melindungi kulit sensitif dari iritan eksternal.

Pilar Pendukung: Bahan Penguat dan Pelembap Lembut

Formula Necerel dirancang secara minimalis, tetapi setiap bahan pendukung memiliki peran krusial dalam menopang kesehatan kulit:

  1. Minyak Pembawa (Carrier Oils): Hidrasi untuk Kulit Kering. Shea Butter atau Coconut Oil adalah sumber emolien (pelembap) yang tebal dan kaya asam lemak. Bahan ini menjaga kekenyalan kulit, memberikan hidrasi intensif, dan mencegah kekeringan yang seringkali memperparah rasa gatal dan iritasi.
  2. Minyak Esensial Murni (Untuk Efek Terapeutik): Kami menggunakan Minyak Esensial Murni (seperti Lavender atau Chamomile) dalam konsentrasi sangat rendah untuk memberikan efek aromaterapi yang menenangkan pikiran. Pemilihan konsentrasi yang hati-hati ini penting agar formula tetap aman untuk bayi dan kulit sensitif.

Keunggulan Formula Necerel: Didesain untuk Kulit Paling Sensitif

Pemilihan bahan Necerel didasarkan pada Komitmen Necerel pada Kesehatan Kulit Jangka Panjang.

  • Bebas Bahan Kimia Keras: Formula kami secara mutlak Bebas Aluminium, Paraben, dan Pewangi Sintetis. Hal ini menghilangkan risiko iritasi kronis dan alergi yang sering ditemukan pada produk pereda nyeri konvensional.
  • Aman untuk Seluruh Keluarga: Penekanan pada formula yang sangat lembut (kaya Tamanu dan Calendula) menjadikan Relief Balm Necerel solusi pertolongan pertama yang terpercaya untuk ruam ringan, gigitan serangga, dan eksim bayi yang membutuhkan penanganan paling lembut.

Kesimpulan: Temukan Keseimbangan Sempurna antara Efektivitas dan Kelembutan

Relief Balm Necerel adalah solusi yang aman dan efektif karena kekuatannya berasal dari sinergi minyak nabati yang teruji klinis. Dengan kandungan seperti Tamanu Oil yang meregenerasi dan Calendula Oil yang menenangkan, balm ini menawarkan cara yang lembut untuk meredakan iritasi, bahkan pada kulit yang paling sensitif. Ini adalah investasi yang cerdas untuk kesehatan kulit seluruh keluarga.


Call to Action (CTA) Akhir):

Tinggalkan Kekhawatiran, Sambut Kenyamanan!

Ingin mengatasi iritasi dan ruam dengan produk yang terbukti aman untuk kulit sensitif dan bayi? Coba kekuatan penyembuhan alami dari Relief Balm Necerel.

Lihat Relief Balm Necerel dan Manfaatkan Minyak Botani Murni di [Link Produk Necerel] hari ini!

Tinggalkan Kekhawatiran, Sambut Kenyamanan!

Membongkar Kekuatan Kandungan dalam Relief Balm Necerel (Aman untuk Bayi & Eksim) Read More »

 Cara Beralih ke Deodoran Natural Tanpa Bau Badan

Anda telah mengambil keputusan cerdas untuk beralih ke deodoran alami yang bebas Aluminium dan Paraben, demi kesehatan kulit dan lingkungan. Namun, mungkin ada kekhawatiran terbesar di benak Anda: “Bagaimana jika saya menjadi bau badan selama proses transisi?” Keraguan ini sangat wajar! Transisi dari produk konvensional sering memicu fase yang disebut “Detoks Ketiak“, di mana bau bisa meningkat sementara.

Kami di Necerel memahami proses ini dan percaya bahwa peralihan ke gaya hidup sehat seharusnya tidak mengurangi kepercayaan diri Anda. Kunci suksesnya bukanlah keajaiban, melainkan strategi persiapan yang tepat. Artikel ini adalah panduan lengkap Anda. Kami akan membagikan langkah-langkah step-by-step untuk mengelola fase detoks selama 3–4 minggu, dari tips diet hingga teknik pembersihan intensif, memastikan Anda tetap segar dan percaya diri sepanjang perjalanan.


Pilar 1: Memahami dan Mempersiapkan Detoks Ketiak (Fase Transisi)

Langkah pertama untuk beralih tanpa drama bau badan adalah memahami apa yang sedang dialami tubuh Anda. Jika Anda sebelumnya menggunakan antiperspirant, tubuh Anda perlu melalui fase “Detoks Ketiak“. Mengapa bau badan bisa meningkat di awal? Karena bertahun-tahun kelenjar keringat Anda diblokir oleh Aluminium, ketiak Anda melepaskan residu Aluminium dan bakteri yang terperangkap ketika blokade itu diangkat. Pelepasan ini menyebabkan peningkatan bau yang sementara, tetapi fase ini umumnya hanya berlangsung selama 3–4 minggu. Untuk meminimalkan kejutan, cobalah menghentikan antiperspirant secara bertahap; gunakan antiperspirant berselang-seling dengan deodoran natural selama 1-2 minggu sebelum beralih total.


Pilar 2: Tiga Strategi Anti-Bau Selama Masa Transisi (Aksi Cepat)

Selama periode 3-4 minggu yang krusial ini, Anda perlu menerapkan strategi multi-level untuk mengendalikan bau:

  1. Pembersihan Mendalam (Detoks Harian): Saat mandi, gunakan sabun antibakteri (atau sabun natural dengan Tea Tree Oil). Pastikan ketiak Anda benar-benar kering. Gunakan lap basah alami (witch hazel atau air lemon yang diencerkan) untuk membersihkan dan menetralkan bau di antara waktu mandi, terutama setelah berolahraga.
  2. Eksfoliasi dan Masker Ketiak: Untuk mempercepat pengeluaran residu, lakukan eksfoliasi lembut menggunakan washcloth halus 2-3 kali seminggu. Anda juga dapat menggunakan Masker Ketiak (misalnya bentonite clay) 1-2 kali seminggu untuk menarik keluar sisa Aluminium dan toxin yang tersumbat.
  3. Teknik Penggunaan Deodoran Natural yang Optimal (Necerel): Di fase awal, jangan takut untuk re-apply deodoran natural 2-3 kali sehari. Pilih formula yang tepat: Necerel menggunakan Magnesium Hydroxide (lebih lembut dari Baking Soda) dan Tepung Arrowroot untuk penyerapan kelembapan ekstra tanpa memblokir pori.

Pilar 3: Dukungan Gaya Hidup (Kesehatan Holistik)

Dukungan dari dalam tubuh sangat krusial untuk mengelola bau dan mempercepat detoks:

  1. Manajemen Diet: Kurangi konsumsi makanan pemicu bau (bawang, rempah, kafein, dan alkohol) yang senyawa kimianya keluar melalui keringat. Pastikan Anda terhidrasi dengan minum banyak air untuk mencairkan keringat.
  2. Pilihan Pakaian: Pilih pakaian longgar berbahan katun alami atau moisture-wicking fabric untuk sirkulasi udara optimal.
  3. Keuntungan Jangka Panjang: Kesehatan dan Lingkungan: Setelah transisi ini, Anda akan menikmati kulit ketiak yang lebih sehat, bebas iritasi/noda kuning, dan Anda telah memilih opsi yang lebih baik bagi lingkungan (biodegradable dan Paraben-Free).

Kesimpulan: Ketenangan Pikiran Adalah Hadiahnya

Ketidaknyamanan sementara selama 3–4 minggu sangat sepadan dengan manfaat kesehatan dan efektivitas jangka panjang deodoran alami. Dengan menerapkan strategi persiapan yang tepat, Anda dapat meminimalkan bau badan dan mengamankan peralihan yang mulus. Anda tidak hanya memilih yang terbaik untuk diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungan.

Mulai Beralih Sekarang!

 Cara Beralih ke Deodoran Natural Tanpa Bau Badan Read More »

Kandungan Sabun yang Harus Dihindari Pemilik Kulit Kering

Apakah Anda sering merasa kulit kencang, perih, atau bahkan bersisik segera setelah mandi? Perasaan tidak nyaman ini seringkali disalahartikan sebagai efek air, padahal sabun yang Anda gunakan adalah biang keladinya. Bagi pemilik kulit kering dan sensitif, membersihkan diri bisa menjadi dilema; bukannya menyegarkan, sabun yang salah justru menghilangkan minyak alami penting dan merusak sawar kulit (skin barrier) yang sudah rentan.

Kami di Necerel sangat memahami bahwa perawatan terbaik dimulai dari menghindari apa yang merusak. Oleh karena itu, kami menyusun panduan ini khusus untuk Anda. Artikel ini akan membedah secara edukatif lima kandungan sabun “terlarang” yang wajib Anda hindari, mulai dari sulfat keras hingga bahan eksfoliasi yang terlalu agresif. Kami juga akan memberikan panduan bahan alami (seperti Gliserin dan minyak nabati) yang harus Anda cari untuk mengembalikan kelembapan, kenyamanan, dan kesehatan alami kulit Anda.


Daftar Hitam Kandungan Sabun yang Merusak Kelembapan Kulit Kering

Sebagai pemilik kulit kering, daftar bahan-bahan dalam sabun mandi Anda adalah hal pertama yang harus diperhatikan. Ada beberapa kandungan umum yang dirancang untuk membersihkan, namun justru secara aktif merusak sawar kulit dan memperparah kondisi kulit kering dan sensitif.

Yang pertama adalah Sulfat Keras, yaitu Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES). Bahan deterjen kuat ini menciptakan busa melimpah, tetapi sifatnya sangat agresif mengikis minyak alami (sebum) yang sangat dibutuhkan kulit kering untuk mempertahankan kelembapannya. Pengikisan ini menyebabkan kulit terasa kencang dan memicu gatal. Ancaman berikutnya adalah Alkohol Pengering (Drying Alcohols) seperti Ethanol atau Alcohol Denat. Kandungan ini merusak sawar kulit dan menyebabkan penguapan air yang cepat dari permukaan kulit, menimbulkan dehidrasi.

Selain itu, pemilik kulit kering juga harus ekstra hati-hati terhadap bahan-bahan yang memicu iritasi. Pewangi Sintetis (Synthetic Fragrances/Parfum) adalah pemicu iritasi dan alergi paling umum; bahan kimia kompleks ini dapat memperburuk kekeringan dan kemerahan. Hindari juga sabun yang mengandung Bahan Pengelupas Keras (seperti Salicylic Acid/BHA, Glycolic Acid/AHA, atau Retinol) untuk penggunaan harian. Kandungan ini terlalu keras dan mengikis lapisan minyak esensial yang dibutuhkan kulit. Terakhir, Pewarna Buatan dan Microbeads juga perlu dihindari karena berpotensi iritasi, sementara microbeads dapat menimbulkan micro-tear pada kulit kering.


Solusi Necerel: Kandungan Sabun Pilihan yang Merawat dan Melembapkan Kulit Kering

Necerel percaya bahwa solusi untuk kulit kering adalah dengan mengembalikan apa yang telah hilang, yaitu kelembapan dan nutrisi alami. Filosofi kami berfokus pada bahan-bahan yang menjaga, bukan mengikis. Itulah mengapa sabun natural Necerel didesain untuk mempertahankan Gliserin Alami, sang “Pahlawan Kelembapan” yang dihasilkan selama proses saponifikasi. Gliserin ini berfungsi sebagai humektan yang kuat, memastikan kulit tetap lembut dan terhidrasi setelah mandi. Kami juga memprioritaskan Minyak Nabati Kaya Emolien (Shea Butter, Olive Oil, Jojoba) yang kaya asam lemak esensial. Minyak ini mengisi celah pada sawar kulit yang rusak dan bertindak sebagai perisai untuk mengurangi penguapan air. Untuk menenangkan kulit yang sering meradang, kami memasukkan Ekstrak Penenang Alami seperti Oatmeal Koloid dan Aloe Vera. Dan sebagai bentuk komitmen kepercayaan, Necerel selalu meminimalkan fragrance atau memilih formula tanpa pewangi sama sekali, menjamin keamanan kulit sensitif Anda.


Tips Praktis Memaksimalkan Rutinitas Mandi untuk Kulit Kering

Setelah Anda berhasil memilih sabun yang tepat, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan kebiasaan mandi Anda. Perawatan kulit kering adalah sebuah rutinitas holistik yang harus dimaksimalkan.

Langkah pertama adalah mengatur suhu dan durasi mandi. Hindari air yang terlalu panas karena dapat melarutkan lapisan minyak alami kulit. Batasi durasi mandi Anda maksimal 5 hingga 10 menit menggunakan air suam-suam kuku. Tips terpenting kedua adalah mengunci kelembapan setelah mandi dengan menerapkan The 3-Minute Rule. Segera setelah mengeringkan tubuh (cukup ditepuk, jangan digosok!), aplikasikan pelembap yang tebal dan alami dalam waktu tiga menit pertama. Momen ini adalah waktu emas karena kulit masih lembap, sehingga pelembap dapat menyerap dan mengunci hidrasi secara optimal. Terakhir, jadilah konsumen yang cerdas dengan membiasakan diri membaca label sabun dengan teliti. Pelajari cara memindai daftar bahan dan mencari sinonim dari zat pengering seperti SLS, Parfum, atau Alcohol Denat. Dengan penyesuaian kecil pada kebiasaan ini, Anda dapat menjaga sawar kulit tetap utuh dan merasakan kenyamanan kulit yang terhidrasi secara maksimal.


Kesimpulan: Investasi Terbaik untuk Kulit dan Bumi

Memilih sabun mandi yang tepat adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan kulit Anda. Dengan menghindari kandungan sabun yang bersifat stripping dan beralih ke formula berbasis bahan alami yang kaya emolien, Anda tidak hanya mencegah kekeringan, tetapi juga memperkuat sawar kulit Anda dari waktu ke waktu.

Kami di Necerel menawarkan lebih dari sekadar sabun; kami menawarkan ketenangan pikiran dan komitmen pada kebaikan alam. Mulai sekarang, setiap mandi harus terasa seperti ritual menenangkan, bukan sumber kekeringan.


Coba Sabun Natural dan Rangkaian Tester Lainnya Sekarang!

Kandungan Sabun yang Harus Dihindari Pemilik Kulit Kering Read More »

Cara Menyimpan Sabun Batang agar Awet Tidak Lembek

Apakah Anda sering merasa kesal karena sabun batang natural kesayangan Anda, yang sudah diformulasikan untuk kebaikan kulit, justru cepat lembek, meleleh, dan boros? Pengguna sabun batang berkualitas, apalagi yang kaya akan bahan alami seperti gliserin, sering menghadapi dilema ini. Sabun yang melunak tidak hanya cepat habis, tetapi juga meninggalkan residu lengket yang kurang higienis di kamar mandi. Masalahnya? Ini jarang disebabkan oleh kualitas sabun, melainkan cara penyimpanannya. Dalam artikel ini, kami akan memandu Anda memahami mengapa sabun natural rentan melunak dan membagikan strategi penyimpanan anti-boros yang efektif—mulai dari memilih wadah yang tepat hingga kebiasaan kecil yang memastikan sabun Anda tetap kering, awet, dan higienis hingga penggunaan terakhir

Mengapa Sabun Batang Cepat Lembek dan Boros?

Sabun batang natural seperti Necerel dirancang untuk menjadi lembut di kulit, namun karakteristik ini juga yang membuatnya rentan melunak. Alasannya ada dua: Pertama, kandungan Gliserin (Glycerin) yang tinggi. Gliserin adalah bahan alami terbaik yang dihasilkan dari proses saponifikasi (pembuatan sabun). Ia memiliki sifat higroskopis yang kuat, yang berarti ia menarik dan menahan air dari udara maupun lingkungan sekitarnya. Sementara ini sangat baik untuk menjaga kelembapan kulit Anda, ini juga membuat sabun rentan melunak jika terus terpapar air. Kedua, Minimnya Bahan Pengeras Sintetis. Berbeda dengan sabun komersial yang seringkali menambahkan bahan pengeras atau aditif kimia berlebihan untuk memperpanjang daya tahannya, sabun natural minim bahan kimia tersebut. Hal ini menjadikannya lebih ramah kulit, tetapi menuntut perhatian ekstra pada cara penyimpanan.


Strategi Penyimpanan Anti Lembek: 3 Pilar Utama

Untuk memastikan sabun batang Anda kering sempurna dan tahan lama, Anda perlu menerapkan tiga pilar strategi cara menyimpan sabun batang yang cerdas:

1. Pemilihan Wadah Sabun yang Tepat (Wadah yang Bisa Bernapas)

Wadah sabun yang Anda gunakan adalah garis pertahanan pertama. Pastikan wadah Anda berdrainase baik, yaitu memiliki lubang yang memadai di bagian bawah agar air bisa langsung mengalir keluar, bukan menggenang di bawah sabun. Pilih material yang tidak menahan kelembapan, seperti kayu (bambu atau jati) dengan desain berpalang atau wadah plastik/keramik yang miring. Hindari wadah datar tanpa lubang. Selain itu, biasakan mengangkat sabun dari wadah segera setelah selesai mandi jika Anda melihat air masih menggenang.

2. Menjaga Sabun Tetap Kering di Antara Penggunaan

Perawatan pasca-pakai sangat penting. Setelah digunakan, kocok atau usap lembut sabun untuk menghilangkan busa dan air berlebih sebelum meletakkannya kembali. Jika memungkinkan, simpan sabun dalam posisi berdiri tegak (vertikal), bukan tidur (horizontal). Posisi ini mengurangi area kontak antara sabun dan wadah, meminimalkan penyerapan air. Terakhir, pastikan Anda menyimpannya di area kamar mandi yang memiliki sirkulasi udara yang baik agar proses pengeringan berjalan optimal.

3. Lokasi Penyimpanan yang Strategis (Jauh dari Cipratan Langsung)

Penempatan sabun sangat memengaruhi keawetannya. Jangan letakkan sabun di rak yang terpapar cipratan air shower atau keran secara langsung. Area terbaik adalah sisi kamar mandi atau di rak sudut yang agak jauh dari pusat air. Untuk penyimpanan sabun cadangan yang belum dibuka, pastikan disimpan di tempat yang kering, sejuk, dan gelap (misalnya, di lemari linen atau laci) agar kualitas dan aroma alami sabun tetap terjaga dengan baik.


Tips Tambahan untuk Sabun yang Sudah Terlanjur Lembek (Penyelamatan!)

Jangan khawatir jika sabun kesayangan Anda sudah terlanjur lembek; Anda masih bisa menyelamatkannya:

1. Teknik Pengeringan Intensif

Ambil sabun yang lembek tersebut dan letakkan di tempat yang kering total di luar kamar mandi (misalnya, di meja dapur atau bahkan di jendela yang terkena sinar matahari sebentar—tidak terlalu lama agar tidak merusak aroma/warna) selama beberapa jam. Ini akan menguapkan air berlebih dan membuatnya mengeras kembali.

2. Penggunaan Jaring Busa (Soap Net)

Salah satu solusi praktis terbaik adalah menggunakan jaring busa (soap net). Jaring busa membantu menghasilkan busa melimpah dan, yang lebih penting, mempermudah pengeringan. Setelah digunakan, gantung jaring berisi sabun di gantungan handuk atau area yang kering dan berangin. Teknik menggantung ini memungkinkan sabun mengering di udara terbuka tanpa kontak dengan permukaan wadah yang lembek atau basah, sehingga sabun akan jauh lebih awet dan higienis.

Sabun batang natural adalah investasi untuk kesehatan kulit, dan menjaganya tetap awet adalah bagian dari investasi tersebut. Kunci menyimpan sabun batang adalah drainase, sirkulasi udara, dan penempatan yang cerdas. Dengan tips sederhana ini, Anda tidak hanya menghemat biaya tetapi juga memastikan sabun natural Necerel yang kaya nutrisi dapat memberikan manfaat terbaik hingga tetes terakhir, tanpa meninggalkan sisa lengket yang mengganggu.

Siapkan Diri Anda Untuk Merasakan Perubahan!

Cara Menyimpan Sabun Batang agar Awet Tidak Lembek Read More »

Cara Mengatasi Eksim Kering pada Anak dengan Aman dan Efektif

1. Memahami Eksim Kering (Dermatitis Atopik): Kenali Musuh Kulit Anak

1.1 Apa Itu Eksim Kering dan Mengapa Kulit Anak Rentan?

Eksim kering, atau yang dikenal secara medis sebagai Dermatitis Atopik, adalah kondisi peradangan kulit kronis yang menyebabkan kulit menjadi sangat kering, gatal, kemerahan, dan bersisik. Pada anak-anak, kulit mereka secara alami lebih tipis dan lapisan pelindung kulit (skin barrier) belum berkembang sempurna. Inilah yang membuat kulit si kecil rentan; seperti tembok yang retak, kelembapan alami cepat hilang dan iritan eksternal (seperti bakteri atau alergen) mudah masuk. Gangguan ini memicu respons alergi dan peradangan, seringkali termanifestasi sebagai ruam yang khas pada lipatan siku, belakang lutut, atau leher, area yang sering mengalami gesekan dan keringat. Memahami bahwa ini adalah masalah barrier kulit, bukan hanya kekeringan biasa, adalah langkah pertama dalam memberikan perawatan yang tepat.

1.2 Pemicu Utama yang Sering Lolos dari Pengawasan Orang Tua

Langkah krusial dalam mengatasi eksim secara alami adalah mengidentifikasi dan menyingkirkan pemicunya. Ada dua kategori utama pemicu. Pemicu Eksternal meliputi zat-zat yang bersentuhan langsung dengan kulit sensitif anak, seperti sabun mandi yang mengandung deterjen keras (SLS/SLES), pewangi buatan pada deterjen atau pelembap konvensional, serta kondisi lingkungan seperti suhu ekstrem (panas berlebihan yang memicu keringat atau dingin kering). Sementara itu, Pemicu Internal berhubungan dengan reaksi tubuh, termasuk alergen makanan (misalnya susu, telur, gandum) dan iritan di udara seperti tungau debu atau bulu hewan. Necerel menekankan bahwa pemicu yang seringkali luput dari pengawasan adalah yang ada di lingkungan rumah sehari-hari, seperti sisa deterjen pada pakaian atau bahan kimia pada produk pembersih. Pengawasan teliti terhadap faktor-faktor ini akan sangat mendukung efektivitas terapi alami yang akan kita bahas selanjutnya.

2. Strategi Pelembapan Intensif: Kunci Utama Mengatasi Eksim Kering

Setelah mengenali pemicu, langkah paling penting dalam perawatan eksim kering adalah mengembalikan dan mengunci kelembapan pada kulit anak. Prinsip kami di Necerel adalah memilih bahan alami yang tidak hanya melembapkan, tetapi juga menenangkan, memperbaiki struktur kulit, dan minim risiko iritasi.

2.1 Pilihan Minyak Nabati Terbaik untuk Kulit Sensitif

Minyak alami murni adalah sahabat terbaik kulit eksim. Mereka menyediakan asam lemak esensial yang diperlukan kulit untuk membangun kembali lapisan pelindungnya.

  • Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil – VCO): Minyak serbaguna ini sangat direkomendasikan karena kaya akan Asam Laurat. Komponen ini memberikan sifat anti-inflamasi (meredakan kemerahan) dan antimikroba alami, membantu mencegah infeksi sekunder pada area kulit yang teriritasi akibat garukan.
  • Minyak Biji Bunga Matahari atau Minyak Almond: Kedua minyak ini kaya akan Asam Linoleat, asam lemak penting yang merupakan bahan baku utama bagi ceramides (komponen kunci skin barrier). Minyak ini bekerja untuk memperkuat “semen” antar sel kulit, sehingga pertahanan kulit menjadi lebih kokoh.

Cara Aplikasi: Teknik Seal and Protect: Aplikasikan minyak atau pelembap berbasis minyak (seperti body balm) segera dalam waktu tiga menit setelah anak selesai mandi, saat kulit masih sedikit lembap. Tujuannya adalah untuk mengunci air yang terserap saat mandi agar tidak menguap, memberikan hidrasi maksimal pada kulit yang kering.

2.2 Terapi Mandi yang Meredakan Gatal Secara Instan

Mandi dapat menjadi terapi yang menenangkan jika dilakukan dengan benar. Jangan khawatir air akan memperburuk eksim, asalkan Anda mengikuti aturan ini.

  • Mandi Oatmeal Koloid (Colloidal Oatmeal): Tambahkan bubuk oatmeal koloid ke dalam air mandi anak. Oatmeal memiliki kemampuan luar biasa sebagai agen anti-gatal alami (anti-pruritic), melapisi kulit dengan lapisan pelindung yang menenangkan iritasi dan rasa gatal seketika.
  • Durasi dan Suhu Ideal: Pastikan durasi mandi singkat (maksimal 10–15 menit) dan gunakan air suam-suam kuku, bukan air panas. Air panas akan menghilangkan minyak alami kulit dan memperburuk kekeringan.
  • Pasca Mandi: Setelah selesai, tepuk-tepuk kulit anak dengan handuk yang lembut hingga kering (jangan digosok!). Segera setelah itu, terapkan ritual Seal and Protect dengan pelembap atau minyak pilihan Anda untuk mengunci kelembapan.

3. Peran Nutrisi: Menguatkan Pertahanan Kulit dari Dalam

Perawatan eksim kering tidak hanya berfokus pada apa yang kita oleskan, tetapi juga apa yang kita konsumsi. Kesehatan kulit sangat dipengaruhi oleh kesehatan sistem pencernaan dan keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Pendekatan holistik Necerel meyakini bahwa kulit yang kuat dimulai dari dalam.

3.1. Asupan yang Mendorong Perbaikan Lapisan Kulit

Dua komponen nutrisi sangat krusial dalam melawan peradangan kronis yang disebabkan oleh eksim:

  • Omega-3: Asam lemak esensial ini adalah zat anti-inflamasi alami yang kuat. Dengan memberikan asupan Omega-3 yang cukup (bisa didapatkan dari ikan berlemak seperti salmon, serta biji-bijian seperti chia seed atau biji rami), kita membantu tubuh anak mengurangi respons peradangan di bawah kulit, yang secara langsung meredakan kemerahan dan gatal.
  • Probiotik: Usus yang sehat berkorelasi erat dengan kulit yang sehat. Probiotik (bakteri baik yang ditemukan dalam yogurt, kefir, atau suplemen) membantu menyeimbangkan mikrobiota usus, yang pada gilirannya dapat mengurangi sensitivitas tubuh terhadap alergen dan menenangkan peradangan kulit secara sistemik.

3.2. Menyusun “Jurnal Makanan” untuk Identifikasi Alergen

Terkadang, eksim kambuh bukan karena deterjen baru, melainkan karena makanan yang dikonsumsi. Untuk membantu Anda mengidentifikasi pemicu tersembunyi ini, kami menyarankan Anda membuat Jurnal Makanan sederhana. Catat setiap makanan baru yang dikonsumsi anak dan respons kulitnya dalam 24 hingga 48 jam berikutnya. Jika Anda melihat pola yang jelas, seperti eksim yang memburuk setelah mengonsumsi produk susu atau telur, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak sebelum melakukan diet eliminasi. Jangan pernah menghilangkan kelompok makanan utama tanpa pengawasan ahli.

4. Lingkungan Ramah Eksim: Langkah Pencegahan Jangka Panjang

Setelah merawat kulit dan nutrisi, langkah selanjutnya adalah memastikan lingkungan tempat anak beraktivitas mendukung kesembuhan kulit sensitif mereka. Pencegahan yang konsisten adalah kunci untuk mengurangi frekuensi kekambuhan eksim.

4.1. Pemilihan Pakaian dan Deterjen Hypoallergenic

Pakaian adalah kontak langsung terlama dengan kulit anak, jadi pemilihan bahannya harus bijaksana.

  • Pakaian: Pilihlah katun 100% yang longgar dan bernapas. Hindari kain sintetis, wol, atau bahan kasar lain yang dapat menyebabkan gesekan dan iritasi. Pastikan label pakaian baru dicuci bersih sebelum digunakan.
  • Deterjen: Gunakan deterjen yang berlabel hypoallergenic, non-pewangi (fragrance-free), dan dye-free. Residu pewangi pada serat kain adalah pemicu umum yang sering diabaikan. Lakukan pembilasan ekstra pada mesin cuci untuk memastikan semua sisa deterjen benar-benar hilang dari pakaian.

4.2. Mengontrol Suhu dan Kelembapan Udara Ruangan

Perubahan suhu mendadak dan udara yang terlalu kering adalah musuh kulit eksim.

  • Jaga Kelembapan Udara: Udara kering, terutama di ruangan ber-AC atau saat musim dingin, dapat mempercepat penguapan air dari kulit. Gunakan humidifier di kamar tidur anak untuk menjaga tingkat kelembapan udara tetap optimal (sekitar 40–60%) demi mencegah kulit menjadi kering dan gatal.
  • Hindari Keringat Berlebihan: Keringat mengandung garam yang dapat menyengat dan memicu rasa gatal. Pastikan anak mengenakan pakaian yang sejuk dan tidak kepanasan, terutama saat bermain atau tidur. Jaga suhu ruangan agar tetap nyaman, tidak terlalu panas atau dingin.

5. Kapan Saatnya Berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Kulit?

Sebagai merek yang terpercaya, Necerel selalu menekankan pentingnya peran medis. Perawatan alami adalah terapi suportif yang unggul, tetapi ada saatnya kulit memerlukan intervensi profesional.

Anda harus segera mencari penanganan medis jika:

Tidak Ada Perbaikan: Eksim tidak menunjukkan perbaikan signifikan (misalnya, kemerahan dan gatal tetap intens) setelah Anda menerapkan strategi perawatan alami intensif dan menghindari pemicu selama 1 hingga 2 minggu.

Terdapat Tanda Infeksi: Kulit eksim mengeluarkan nanah kekuningan, terasa panas, atau anak mengalami demam.

Gatal Tidak Terkontrol: Gatal sangat parah hingga mengganggu tidur anak selama beberapa malam berturut-turut.

Eksim kering pada anak memang membutuhkan kesabaran, namun kami di Necerel percaya bahwa dengan konsistensi dan kekuatan bahan-bahan alami, Anda bisa mengelola kondisi ini dengan baik. Kami berkomitmen untuk menyediakan solusi yang lembut dan efektif, memberikan ketenangan pikiran bagi Anda. Mulai terapkan 5 Pilar Perawatan Alami ini hari ini, mulai dari strategi pelembapan, nutrisi, hingga lingkungan yang mendukung.

Jika Anda mencari solusi topikal intensif yang bebas steroid, cobalah Necerel Relief Balm. Diformulasikan secara ilmiah oleh apoteker, balm ini mengandung kombinasi minyak botani aktif seperti Calendula Oil (untuk menenangkan iritasi dan gatal) dan Tamanu Oil (untuk mempercepat regenerasi kulit), menjadikannya pilihan ideal sebagai pelengkap strategi perawatan holistik Anda. Kami hadir sebagai pendukung Anda. Kulit sehat dan nyaman untuk si kecil kini bukan lagi sekadar impian.

Siapkan Diri Anda Untuk Merasakan Perubahan!

Cara Mengatasi Eksim Kering pada Anak dengan Aman dan Efektif Read More »

Resep Kecantikan DIY yang Digunakan dengan Kapas Kain

Resep Kecantikan

Resep kecantikan buatan sendiri menawarkan cara yang efektif, dan menyenangkan untuk merawat diri. Dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapat, kita dapat meningkatkan penampilan sekaligus menjaga kesehatan. Merawat diri dengan cara alami adalah langkah awal menuju kecantikan yang lebih dalam dan abadi.

Mengapa Wajib Beralih ke Kapas Kain yang Reusable?

Bantalan kapas yang dapat dipakai ulang sungguh menakjubkan, itu adalah salah satu bahan ramah lingkungan. Namun, ada banyak masalah dengan pembalut kosmetik sekali pakai:

  • Kapas wajah hanya dapat digunakan satu kali, dan kemudian langsung dibuang ke tempat sampah.
  • Biasanya, produk ini dikemas dalam kantong plastik, yang menghasilkan lebih banyak plastik yang tidak dapat didaur ulang. Sehingga kemungkinan besar berakhir di tempat pembuangan sampah, dan berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca.
  • Produk-produk tersebut tidak dapat didaur ulang setelah digunakan, karena telah terkontaminasi dengan zat-zat lain seperti tata rias, toner, krim, dan sebagainya.
Kapas Kain yang Telah Tersedia di Pasaran
  1. Alas Rias 100% Katun

Alas rias wajah ini terbuat dari katun 100%, tersedia dalam berbagai jenis, ada yang terbuat dari katun putih organik, ada yang bermotif warna-warni atau monokrom. Ini sangat mudah dicuci, karena dapat dimasukkan ke dalam mesin cuci bersama dengan pakaian lain!

 

 

  1. Kapas Kain dari Bahan Beludru Bambu dan Katun

Bantalan tata rias ini sangat lembut, dan ideal untuk menghapus tata rias setiap orang, terutama di area yang sensitif dan halus, seperti mata dan leher. Ini juga cocok digunakan bersama dengan cairan pembersih mata untuk mata yang lelah.

 

 

  1. Kapas Pembersih Riasan dari Katun dan Bambu

Bantalan pembersih riasan dari kain yang terbuat dari 70% katun dan 30% bambu ini sangat kuat dan cocok untuk membersihkan maskara dan lipstik. Bantalan ini sangat cocok untuk pengelupasan kulit, serta untuk membersihkan cat kuku.

Cara Pakai Kapas Wajah

Cara terbaik untuk menggunakan alas rias yang bisa dicuci adalah dengan menyimpannya di dalam toples, kotak, atau wadah kayu di kamar mandi atau di meja perlengkapan mandi anda, sehingga selalu siap sedia setiap kali dibutuhkan.

Cara yang baik adalah membilasnya dengan sabun alami, dan air dingin untuk menghilangkan noda yang membandel. Lalu simpan dalam ember kecil atau kantong, siap untuk dicuci. Anda bisa mencucinya pada suhu maksimal 40°C, karena ini akan meningkatkan daya tahannya dan membuatnya bertahan sangat lama.

Kapas kain pembersih riasan ini juga dapat langsung dimasukkan ke dalam toples bersama dengan toner atau cairan pembersih mata, sehingga siap digunakan kapan pun anda membutuhkannya. Jika anda memilih untuk melakukannya, saran saya adalah pastikan untuk menggunakan produk kecantikan buatan sendiri, karena tidak mengandung bahan pengawet kimia apa pun.

Resep Kecantikan DIY yang Digunakan dengan Kapas Kain

Kapas kain pembersih diatas dapat digunakan dengan resep kecantikan DIY yang telah kami rangkum untuk anda, teruslah membaca dan temukan kecocokan untuk kulit anda.

Toner Wajah DIY

1. Tea Tree & Chamomile Toner

Cocok: kulit yang berjerawat

Resep:

– 250 ml teh chamomile yang baru diseduh

– 2/3 tetes minyak esensial pohon teh

Seduh teh kamomil menggunakan 2 kantong teh (pilih merek bebas), atau 3 sendok teh bunga kamomil kering. Diamkan selama 30 menit hingga dingin.

 

 

Tuang ke dalam toples kaca, tambahkan minyak esensial. Anda dapat menambahkan bantalan pembersih riasan langsung ke dalam toples, atau mencelupkan bantalan kering ke dalamnya setiap kali perlu mengaplikasikannya.

Kamomil direkomendasikan untuk merawat kulit sensitif sekaligus, membantu menyeimbangkannya kembali. Kandungan pohon teh dan sifat antibakteri alaminya, akan mencegah timbulnya jerawat dan komedo sekaligus membersihkan epidermis dengan lembut

2. Toner Teh Hijau Dan Cuka Apel

Cocok: kulit normal

Resep:

– 250 ml teh hijau yang baru diseduh

– 60 ml cuka sari apel

Seduh teh hijau menggunakan 2 kantong teh bebas, atau 3 sendok teh daun teh hijau lepas. Diamkan selama 30 menit hingga dingin. Tuang ke dalam toples kaca dan tambahkan cuka sari apel, kocok dengan baik, siap digunakan bersama dengan bantalan wajah yang bisa dicuci.

Cuka sari apel secara alami menyeimbangkan pH kulit dan membantu mencegah timbulnya jerawat. Teh hijau merupakan antioksidan alami yang membantu regenerasi kulit.

Penghapus Rias Make Up DIY

1. Pembersih Riasan Minyak Kelapa

Cocok: semua jenis kulit.

Sendokkan minyak kelapa satu sendok teh dan taruh di wadah kosmetik yang dapat dipakai ulang. Gunakan untuk membersihkan riasan dengan lembut.

 

 

Pastikan untuk membuang minyak kelapa yang berlebih dari tanah dan menaruhnya di kompos. Jangan menyiramnya ke wastafel, karena ini dapat menggumpal di pipa jika digunakan dalam jumlah banyak!

2. Pembersih Riasan Minyak Almond

Cocok: menghapus riasan membandel.

Resep:

– 4 sdm dengan minyak hazel

– 2 sdm minyak almond

– 1 sdm minyak zaitun

– 3 sdm air tawar

Campurkan semua bahan menjadi satu, kocok rata, lalu gunakan kapas wajah untuk menyeka wajah dan leher dengan lembut.

Resep Kecantikan DIY yang Digunakan dengan Kapas Kain Read More »

Tips Mengurangi Plastik untuk Memperoleh Hidup Sehat

tips mengurangi plastik, hidup sehat

Penggunaan plastik telah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, dimana pemakaiannya dapat membawa resiko besar terhadap kesehatan. Plastik umumnya sulit untuk diuraikan, dikarenakan mengandung bahan kimia didalamnya seperti BPA dan phthalates yang mengakibatkan terjadinya kanker. Perubahan pola pikir akan berpengaruh dalam kebiasaan pola hidup yang sehat dengan menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan. Meskipun penyesuaian diri atas penggunaan plastik terbilang sulit untuk dilakukan, namun dengan kesadaran akan lingkungan dapat berdampak baik untuk sesama makhluk di dunia. Oleh karena itu, pentingnya untuk Anda menerapkan beberapa tips untuk mengurangi penggunaan plastik dengan tujuan menjaga kesehatan tubuh dan melindungi terjadinya pencemaran lingkungan.

Tips Mengurangi Plastik

1. Bawa Tas Belanja sebagai Upaya Mengurangi Penggunaan Plastik

Mengganti kantong plastik dengan tas belanja yang dapat digunakan kembali menjadi langkah awal yang efektif untuk mengurangi penggunaan plastik. Umumnya penggunaan plastik sebagai tas belanja membutuhkan kurun waktu ratusan tahun untuk dapat terurai dengan sempurna. Melalui membawa dan menggunakan tas belanja sendiri, Anda dapat berkontribusi dalam mengurangi intensitas ketergantungan terhadap pemakaian plastik di bumi. Penggunaan tas belanja yang berasal dari kanvas maupun kain dinilai lebih efisien karena lebih tahan lama jika digunakan. Anda dapat menyimpan kembali tas belanja untuk dapat digunakan kembali untuk kegiatan lainnya, tidak hanya menghemat pengeluaran, namun juga berkontribusi terhadap pengurangan plastik. Pemakaian plastik berlebihan dapat menyebabkan emisi pada bumi sehingga dapat berdampak buruk bagi pernapasan dan kesehatan manusia.

2. Gunakan Wadah Non Plastik

Perubahan wadah non plastik bertujuan untuk membantu Anda untuk mencapai tujuan gaya hidup bebas plastik, sehingga makanan dapat lebih aman untuk disimpan. Penggunaan wadah plastik pada makanan yang memiliki suhu panas dapat berdampak buruk pada kesehatan dan berisiko menyebabkan kanker karena paparan mikroplastik. Oleh karena itu, Anda seharusnya melakukan pergantian ke wadah non plastik seperti bahan kaca, stainless steel ataupun keramik untuk menyimpan makanan.

3. Gunakan Minum Air Kemasan

Air kemasan dengan bahan plastik menjadi penyumbang sampah terbesar, hal tersebut karena kurangnya kesadaran manusia untuk mengurangi penggunaan plastik. Untuk menjaga kesehatan dan keamanan lingkungan, Anda dapat merubah pemakaian air kemasan ke botol air yang dapat digunakan kembali. Hal tersebut telah menjadi alternatif yang efektif untuk mengurangi penggunaan plastik dalam jangka panjang, dikarenakan penggunaannya dapat dilakukan berulang.

4. Gunakan Sikat Serat Alami

Untuk membersihkan peralatan dapur, gunakanlah pembersih yang terbuat dari bahan alami dan hindari menggunakan alat berbahan plastik. Anda dapat merubah pemakaian pembersihan peralatan dapur menggunakan spons selulosa murni yang berasal dari campuran bubur kayu dan serat alami. Penggunaan alat ini dinilai memiliki fungsi yang sangat efektif, selain ramah lingkungan juga dapat membersihkan kotoran secara mendalam tanpa menimbulkan dampak negatif pada kesehatan.

5. Katakan Tidak pada Sedotan Plastik

Sedotan plastik banyak digunakan sebagai alat bantu dalam mempermudah minum secara langsung. Produk ini menjadi salah satu jenis yang sulit untuk diuraikan. Anda dapat merubah cara pemakaian sedotan plastik dengan sedotan stainless atau sedotan bambu yang tidak menghasilkan limbah. Penggunaan sedotan ramah lingkungan ini menunjukkan bahwa Anda telah berinvestasi untuk memperoleh dampak yang menguntungkan bagi lingkungan.

6. Gunakan Peralatan dari Kayu dan Stainless

Peralatan makan berbahan plastik seringkali tidak tahan lama dan berisiko terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya. Penggunaan dalam jangka yang lama tentu mengakibatkan risiko pada kesehatan Anda dan juga lingkungan. Anda dapat merubah pola kehidupan menjadi lebih sehat dan terjaga, dengan merubah peralatan makan dari kayu dan stainless yang dapat didaur ulang. Kegiatan perubahan tersebut tidak hanya merubah kesehatan Anda namun juga mengurangi jumlah plastik sehingga keadaan lingkungan menjadi lebih ramah.

7. Beralih dari Tisu Wajah Sekali Pakai ke Tisu Kain

Tisu wajah sekali pakai yang dikemas dalam plastik dapat menghasilkan sampah, produk tersebut sulit untuk didaur ulang pada waktu yang lama. Alternatif yang ramah lingkungan dapat diciptakan dengan merubah tisu wajah sekali pakai dengan kain katun. Kain katun sangat lembut, nyaman serta memiliki daya serap yang optimal ketika digunakan. Penggunaannya tentu menjadikan lebih ramah lingkungan karena dapat dilakukan secara berulang, sehingga rentan mengurangi paparan bahan kimia saat penggunaan.

8. Gunakan Peralatan Makan Bambu Sekali Pakai

Peralatan makan berbahan plastik hanya dapat digunakan sekali pakai, dengan cara tersebut tentu menimbulkan dampak merugikan pada lingkungan. Penggunaan plastik berlebih dapat menyebabkan penumpukan yang sulit terurai sehingga mencemari ekosistem dan menimbulkan emisi. Selain itu, penggunaan plastik sangat berbahaya bagi kesehatan karena mengandung bahan kimia berbahaya pada bahan penyusunnya. Oleh karena itu, Anda dapat merubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan merubah peralatan makan dengan bahan logam atau bambu. Pemilihan peralatan makan yang tepat tentu memberikan kesan yang alami, menyehatkan serta mudah didaur ulang.

Penutup sebagai Tips Mengurangi Plastik

Salah satu tips untuk menjalani hidup sehat dengan mengurangi pemakaian plastik dan merubah pola pikir. Kegiatan ini membutuhkan waktu untuk sepenuhnya dapat beradaptasi dengan gaya hidup dengan konsistensi untuk lebih sadar akan pilihan yang telah dibuat. Penyesuaian ini dapat berdampak baik terhadap kesehatan serta lingkungan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda bisa mulai mengurangi ketergantungan pada plastik secara bertahap dan menjalani hidup yang lebih sehat serta ramah lingkungan.

Tips Mengurangi Plastik untuk Memperoleh Hidup Sehat Read More »

Eksim: Semua Hal yang Perlu di Ketahui Ada di Sini!

Eskim

Jika mengalami kulit yang sangat kering dan gatal, ada kemungkinan anda mengalami kondisi umum yang disebut eksim. Eksim adalah kondisi kulit yang meradang yang menyebabkan gejala seperti bercak-bercak kulit yang kering, gatal, dan teriritasi. Penyakit ini dikategorikan sebagai jenis dermatitis, kondisi kulit yang menyebabkan peradangan pada kulit.

Apa Penyebab Eksim?

Penyebab eksim secara spesifik belum dipahami dengan baik, tetapi kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda, termasuk genetika, pemicu lingkungan, dan masalah pada sistem kekebalan tubuh atau lapisan kulit. Berikut ini sedikit informasi lebih lanjut, tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan  atau memicu gejala nya untuk kambuh:

  • Genetika: Penyakit ini sering kali diturunkan dalam keluarga. Faktor risiko besar untuk eksim adalah memiliki saudara yang menderita penyakit yang sama, asma, atau alergi musiman.
  • Cacat pada lapisan kulit: Disfungsi pada lapisan kulit dapat mempersulit kulit untuk mempertahankan kelembapan dan melindungi dirinya dari unsur-unsur luar seperti iritan, alergen, dan mikroba yang dapat memicu penyakit ini.
  • Faktor lingkungan dan alergi: Faktor lingkungan seperti serbuk sari, polusi, bulu hewan peliharaan, atau cuaca yang sangat dingin atau kering dapat memicu gejala nya.
  • Alergi makanan: Beberapa makanan yang dapat memicu ini adalah kacang tanah, kacang pohon, gluten, dan susu.
  • Iritan: Iritan keras yang ditemukan dalam sabun, parfum, lotion, dan deterjen dapat menyebabkan penyakit kambuh. Demikian pula, wol dan kain kasar lainnya juga dapat menjadi masalah bagi sebagian orang yang menderita eksim.
  • Hormon yang berfluktuasi: Perubahan hormonal yang disebabkan oleh menstruasi, kehamilan, menyusui, atau menopause terkadang dapat memicu kambuhnya penyakit ini.
Siapa yang Lebih Berisiko Terkena Eksim?

Eksim menyerang orang-orang dari segala usia. Kebanyakan orang mengalami kondisi ini sejak anak-anak, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Beberapa faktor, seperti alergi dan genetika, dapat membuat seseorang lebih mungkin mengalaminya

Orang yang memiliki alergi lingkungan (seperti demam serbuk sari) dan alergi makanan lebih rentan terhadap penyakit ini. Hal ini juga lebih umum terjadi pada anak-anak, tetapi biasanya membaik atau hilang saat anak mencapai pubertas.

Bagaimana Eksim Dapat Diobati?

Tidak ada obat untuk eksim, tetapi ada banyak pilihan untuk mengobati kondisi tersebut. Resep pengobatan khusus mungkin berbeda untuk setiap orang, tergantung pada tingkat keparahan gejalanya. Tindakan pencegahan seperti melembabkan kulit dan menghindari pemicu umumnya diperlukan untuk semua orang yang menderita hal ini.

Berikut adalah beberapa perawatan umum yang mungkin direkomendasikan oleh dokter kulit anda:

  • Antihistamin: Ini dapat membantu meredakan gatal dan ketidaknyamanan.
  • Pelembab: Lotion dan pelembab hipoalergenik dapat melembabkan kulit dan mengurangi kekeringan.
  • Krim kortikosteroid: Ini dapat membantu mengurangi rasa gatal dan menenangkan kulit.
  • Hindari pemicu: Untuk mencegahnya kambuh, penting untuk mengetahui pemicunya. Umumnya, anda dapat menjauhi produk dan wewangian beraroma seperti pengharum ruangan, parfum, kain pengering, deterjen beraroma, dan bahkan lilin beraroma. Jika kambuh karena alergi terhadap bulu hewan peliharaan atau serbuk sari, rajinlah menyedot debu, sering-sering mencuci sprei dengan air panas. Jika Anda memiliki hewan peliharaan, gunakan pembersih udara yang efektif di area-area penting di rumah Anda.
  • Minimalkan stres: Stres dapat memperburuk eksim dan menyebabkan kambuh, jadi ada baiknya anda menemukan metode yang dapat membantu untuk mengatasinya.
  • Hindari pakaian bertekstur kasar: Bagi sebagian orang, pakaian ketat dan kasar dapat sangat mengiritasi dan dapat menyebabkan kambuh. Jika bagi anda, bahan pakaian tertentu seperti wol menyebabkan kambuh, sebaiknya hindari.
  • Obat resep: Dalam kasus eksim sedang hingga parah, dokter kulit mungkin meresepkan obat seperti inhibitor Janus kinase (JAK), biologik suntik seperti dupixent dan tralokinumab, atau steroid oral untuk mengurangi peradangan kulit.
  • Terapi cahaya: Jenis terapi cahaya tertentu, telah terbukti membantu mengobati eksim, sering kali sebagai tambahan pada pengobatan topikal.

Eksim adalah kondisi umum yang menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, dan teriritasi. Gejalanya sering kali muncul dan hilang. Eksim disebabkan oleh interaksi kompleks antara genetika, disfungsi penghalang epidermis, disregulasi imun, dan faktor lingkungan. Pasien eksim sering kali memiliki gangguan, termasuk asma dan alergi musiman, tetapi ini tidak selalu terjadi.

Eksim: Semua Hal yang Perlu di Ketahui Ada di Sini! Read More »

APAKAH MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN BENAR-BENAR BERKELANJUTAN?

APAKAH MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN BENAR-BENAR BERKELANJUTAN?

minyak sawit

Apakah minyak sawit yang kita gunakan benar-benar ramah lingkungan? Setiap kali kita menyalakan mesin mobil, kita turut membakar hutan gambut. Setiap kali kita keramas, kita berkontribusi pada kematian orangutan. Dan setiap kali kita menikmati cokelat, kita merampas tanah dari mereka yang paling membutuhkan.

Terdengar mengada-ada?

Masalah minyak sawit dan dampaknya terhadap lingkungan sudah jadi perdebatan global. Untuk mengatasi masalah ini, muncullah sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil  (RSPO). Namun, banyak pihak meragukan klaim ‘berkelanjutan’ dari minyak sawit bersertifikasi RSPO. Penelitian menunjukkan bahwa label ‘berkelanjutan’ ini kadang hanya digunakan untuk tujuan pemasaran.

Mari kita lihat bagaimana keadaan sebenarnya sedikit lebih detail:

1. GLOBALISASI MINYAK SAWIT

Masyarakat di Afrika Barat sudah ribuan tahun memanfaatkan buah kelapa sawit untuk diambil minyaknya. Minyak sawit ini punya ciri khas warna dan aroma yang kuat. Namun, seiring perkembangan industri, proses produksi minyak sawit mengalami perubahan besar. Kini, minyak sawit yang dihasilkan lebih jernih dan rasanya lebih netral. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi dan program pemuliaan tanaman.

Tingginya produktivitas tanaman kelapa sawit, yang mampu menghasilkan lebih dari 6 kg minyak per tandan, telah menjadikan minyak sawit sebagai komoditas minyak nabati yang paling banyak diproduksi di dunia. Fleksibilitas minyak sawit sebagai bahan baku membuatnya banyak digunakan dalam berbagai industri, termasuk industri makanan, kosmetik, dan energi.

2. MASALAH KEBERLANJUTAN SOSIAL KELAPA SAWIT

Tahun 2015, PBB meluncurkan Agenda 2030 sebagai panduan untuk mencapai dunia yang lebih baik dan berkelanjutan. Agenda ini terdiri dari 17 tujuan yang saling berkaitan. Karena tujuan utamanya adalah menciptakan kesejahteraan bersama, maka tidak heran jika banyak tujuan dalam Agenda 2030 ini fokus pada aspek sosial, seperti pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, dan kesejahteraan masyarakat.

Beberapa tujuannya meliputi:

  • Tidak ada kemiskinan
  • Kesetaraan Gender
  • Nol kelaparan
  • Perdamaian, keadilan, dan lembaga yang kuat
  • Kesehatan dan kesejahteraan yang baik
  • Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi

Bagaimana industri kelapa sawit bisa mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan? Beberapa media telah mengkritik larangan penggunaan minyak sawit, dengan alasan bahwa hal ini akan berdampak negatif pada kehidupan pekerja miskin yang menggantungkan hidupnya pada industri ini. Meskipun banyak petani kecil yang mendapatkan manfaat dari perkebunan kelapa sawit, namun tidak semua petani merasakan dampak positif yang sama.

3. KERJA PAKSA

Karena banyak pekerja di perkebunan kelapa sawit Malaysia berasal dari negara lain, perusahaan seringkali melakukan tindakan yang tidak adil terhadap mereka. Salah satu caranya adalah dengan mengambil paspor pekerja. Meskipun beberapa perusahaan besar telah berusaha memperbaiki situasi ini, namun praktik mengambil paspor masih sering terjadi, terutama di perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.

Institut Schuster mengungkapkan kasus eksploitasi tenaga kerja di perkebunan kelapa sawit. Seorang pemuda dilaporkan ditahan di perkebunan dan dipaksa bekerja tanpa bayaran selama dua tahun. Ini sangat bertentangan dengan isi kontrak kerjanya yang menjanjikan upah yang wajar sesuai dengan standar industri kelapa sawit di Indonesia.

4. PEKERJA ANAK

Laporan Amnesty International mengungkapkan bahwa praktik kerja anak di perkebunan kelapa sawit seringkali disebabkan oleh beban kerja yang tidak wajar yang diberikan kepada pekerja dewasa. Hukuman yang keras jika gagal mencapai target produksi yang tidak realistis memaksa banyak orang tua untuk menarik anak-anak mereka dari sekolah agar ikut bekerja. Sayangnya, alih-alih memperbaiki sistem kuota dan hukuman yang tidak adil ini, banyak perkebunan, termasuk yang bersertifikat “berkelanjutan”, justru menutup mata terhadap masalah ini.

5. DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN

Praktik perekrutan yang diskriminatif terhadap perempuan di sektor perkebunan seringkali didorong oleh kekhawatiran akan kehamilan. Akibatnya, perempuan lebih sering dipekerjakan sebagai pekerja lepas dan ditempatkan pada pekerjaan yang berisiko tinggi, seperti aplikasi pestisida. Meskipun perusahaan multinasional telah mempromosikan inisiatif keselamatan kerja, namun laporan menunjukkan bahwa banyak pekerja perempuan di perkebunan mereka masih terpapar bahan kimia berbahaya dalam kondisi kerja yang tidak aman.

Para pekerja seringkali dites darah untuk memeriksa kadar kimia berbahaya dalam tubuh mereka. Jika hasilnya buruk, mereka hanya dipindahkan ke pekerjaan lain tanpa diberi tahu tentang risiko kesehatan jangka panjangnya. Mereka juga tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai.

6. WAJAH PALSU UNTUK "PERTUMBUHAN EKONOMI"

Industri kelapa sawit memang membuka banyak lapangan kerja, tapi pekerjaannya tidak tetap dan tidak aman. Banyak pekerja hanya punya kontrak kerja sementara dan tidak punya perlindungan dari pemerintah. Pemerintah membiarkan hal ini terjadi agar banyak perusahaan asing mau berinvestasi di Indonesia. Ketika para pekerja protes, mereka malah dipecat.

7. PERAMPASAN TANAH

Dalam sebuah makalah untuk Canadian Journal of Development Studies, peneliti Oliver Pye menulis:

“Rantai kausal yang agak sederhana ini – kebijakan mitigasi perubahan iklim → perampasan lahan → percepatan tingkat emisi melalui perubahan penggunaan lahan – menggambarkan bagaimana dinamika transnasional dapat memiliki dampak yang tidak terduga dan mungkin tidak diinginkan.”

Penulis mengkritik dua praktik yang saling terkait: ‘perebutan hijau’ dan ‘perampasan lahan’ untuk perkebunan kelapa sawit. Kedua praktik ini telah merugikan masyarakat, terutama petani kecil, karena tanah mereka diambil alih untuk kepentingan kelompok yang lebih kuat. Ironisnya, program-program yang seharusnya membantu petani kecil, seperti program kemitraan kelapa sawit, justru memperburuk kesenjangan sosial.

8. PUTUSAN

Tujuan RSPO untuk menciptakan industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan memperhatikan kesejahteraan pekerja ternyata belum tercapai. Banyak sekali masalah sosial yang terjadi di perkebunan kelapa sawit bersertifikat RSPO. Karena kurangnya transparansi, konsumen sulit untuk memastikan bahwa produk yang mereka beli tidak berkontribusi pada masalah-masalah tersebut.

9. JALUR KEHANCURAN MINYAK SAWIT

Penebangan hutan untuk perkebunan kelapa sawit telah mengancam keberadaan banyak spesies langka, terutama Orangutan. Ironisnya, bahkan perkebunan kelapa sawit yang mengklaim diri sebagai ‘berkelanjutan’ justru berkontribusi pada kerusakan hutan yang lebih besar. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hutan di area perkebunan bersertifikat ‘berkelanjutan’ justru lebih cepat hilang.

RSPO seringkali dikritik karena gagal menjalankan fungsinya dalam mengawasi industri minyak sawit. Aturan-aturan yang lemah dan praktik korupsi di dalam organisasi ini membuat upaya untuk menciptakan industri minyak sawit yang berkelanjutan menjadi sia-sia.

10. ASAP PERTANIAN DILIHAT DARI LUAR ANGKASA

Karena sulit dan mahal untuk menebang hutan menggunakan mesin, banyak orang memilih cara yang lebih mudah dan murah, yaitu membakar hutan. Padahal, cara ini sangat merusak lingkungan. Selain menghancurkan habitat satwa, asap dari kebakaran hutan juga menyebabkan polusi udara yang parah dan mempercepat perubahan iklim.

Kebakaran hutan di Sumatera pada tahun 2013 menyebabkan polusi udara yang sangat parah di kawasan Asia Tenggara. Kondisi ini mengancam kesehatan masyarakat, namun pemerintah Indonesia justru menyalahkan pihak lain. Selain kebakaran hutan, keberadaan lapisan gambut yang mudah terbakar juga memperparah situasi.

Pembakaran lahan gambut memiliki dampak yang jauh lebih buruk terhadap atmosfer dibandingkan dengan kebakaran hutan biasa. Menanggapi peristiwa kabut asap yang melanda Asia Tenggara, CSIRO melakukan penelitian untuk mempelajari polusi atmosfer akibat kebakaran gambut:

  1. Kebakaran gambut melepaskan logam berat dalam jumlah yang jauh lebih besar ke udara, termasuk 15 kali lebih banyak merkuri dibandingkan kebakaran hutan di dataran tinggi.
  2. Berbeda dengan kebakaran hutan, pembakaran gambut menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna, melepaskan lebih banyak VOC (senyawa organik yang mudah menguap) seperti benzena dan toluena yang diketahui bersifat karsinogenik.
  3. Gambut yang terbakar di hutan hujan tropis mengeluarkan lebih banyak metana (gas rumah kaca yang kuat) dibandingkan dengan gambut di daerah beriklim sedang. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Geophysical Research menunjukkan bahwa kebakaran gambut melepaskan sepuluh kali lebih banyak metana daripada kebakaran sabana, serta tiga kali lebih banyak karbon monoksida.

11. KESIMPULAN

Jika kita gabungkan masalah pembakaran hutan hujan dengan korupsi dan kelemahan dalam sistem sertifikasi ‘berkelanjutan’, kita akan melihat masalah yang sangat kompleks dan sulit dipecahkan. Pertanyaannya kemudian muncul: Apakah minyak sawit yang benar-benar berkelanjutan itu ada? Meskipun banyak organisasi berusaha mewujudkan minyak sawit berkelanjutan, kita belum mencapai tujuan tersebut. Di antara banyak perkebunan kelapa sawit, hanya sedikit yang benar-benar menjalankan praktik yang bertanggung jawab.

Sebagai solusi, kita bisa kembali ke cara bertani kelapa sawit yang lebih ramah lingkungan seperti yang dilakukan di Afrika Barat. Dulu, masyarakat setempat menanam kelapa sawit di lahan yang beragam dan memprosesnya secara sederhana. Kita bisa belajar dari mereka dan menerapkannya pada industri kelapa sawit saat ini. Selama industri ini belum benar-benar berkelanjutan, kita harus mencari alternatif lain.

APAKAH MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN BENAR-BENAR BERKELANJUTAN? Read More »

Mengapa Sabun Buatan Tangan Begitu Mahal?

Mengapa Sabun Buatan Tangan Begitu Mahal?

sabun buatan tangan

Seringkali kita bertanya-tanya mengapa sabun buatan memiliki harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan sabun komersial. Padahal, keduanya sama-sama digunakan untuk membersihkan diri. Lantas, apa yang membuat sabun buatan tangan begitu istimewa sehingga harganya bisa selangit? Mari kita bahas lebih dalam.

Sabun Batangan Asli vs Alternatif Lebih Murah

Sabun buatan tangan, seperti banyak produk kerajinan lainnya, biasanya lebih mahal dibandingkan sabun yang diproduksi massal di pabrik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan berkualitas lebih tinggi, produksi dalam jumlah yang lebih kecil, serta umur simpan yang lebih singkat. Sabun asli dihasilkan melalui proses yang disebut saponifikasi, di mana alkali, minyak nabati, dan air digabungkan untuk membentuk sabun padat. Proses ini memerlukan waktu antara empat hingga enam minggu untuk selesai.

Alih-alih memakai deterjen keras seperti natrium lauril sulfat, yang umum digunakan dalam sabun batangan produksi massal, sabun buatan tangan menggunakan minyak yang diperas dingin dan bahan nabati untuk memastikan kulit tetap ternutrisi dan terlindungi, bukan sekadar menghilangkan kelembapannya! Selain waktu yang diperlukan untuk membuat campuran ini, pengrajin sabun buatan tangan juga menggunakan cetakan khusus untuk menciptakan bentuk sabun yang indah dan menarik, mulai dari tampilan merek yang elegan hingga desain artistik.

Sabun artisan dikembangkan secara bertahap, dengan penyesuaian kecil pada setiap resep, untuk menjamin produk terbaik bagi kulit Anda dan sesuai dengan preferensi pelanggan pembuat sabun. Proses ini membutuhkan perhatian, pengetahuan, serta waktu yang tidak sedikit untuk pengembangan. Sebagian besar pengrajin sabun buatan tangan merasa bangga dengan karya. Mereka ini bukan sekadar cara untuk mencari penghasilan, melainkan hasil dari cinta dan hasrat. Sabun buatan tangan hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan aroma, dengan masing-masing masuk ke dalam kategori tertentu.

Beberapa sabun yang dibuat dengan tangan bebas dari bahan kimia, ada yang organik, dan yang lainnya vegan. Namun, semuanya dibuat dengan metode tradisional dan dalam jumlah kecil. Produksi dalam batch kecil memungkinkan kontrol dan perhatian yang lebih baik. Metode tradisional memastikan bahwa gliserin dan pelembap alami tetap berada di dalam sabun, bukan diekstraksi untuk produk lain, sehingga sabun ini memberikan manfaat lebih baik bagi Anda dibandingkan sabun batangan berbasis deterjen yang diproduksi massal oleh pabrik.

Membeli Sabun Alami Mendukung Produsen Kecil Lokal

Ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan saat Anda membeli sabun buatan tangan. Anda mendukung jenis ekonomi yang berbeda, yaitu ekonomi lokal. Dahulu, kita mengandalkan industri rumahan, di mana tetangga membuat barang untuk tetangganya, membantu menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan di lingkungan serta wilayah sekitarnya. Konsumerisme produksi massal menyebabkan kekayaan Anda dikirim ke tempat tinggal pemilik perusahaan besar. Dengan mendukung produsen yang lebih kecil, Anda membantu industri rumahan tumbuh dan menghasilkan kesejahteraan bagi komunitas lokal.

Meskipun Anda memesan sabun secara online dan sabun itu berasal dari tempat yang agak jauh. Dengan begitu Anda tetap mendukung industri lokal tersebut dan membantu orang-orang biasa seperti Anda! Sabun yang dibuat sendiri tidak hanya lebih baik untuk Anda, tetapi juga untuk komunitas Anda, dan memberi kepuasan tersendiri saat dibeli, dipajang, dan digunakan. Sabun buatan tangan benar-benar luar biasa dalam banyak hal!

Setiap sabun buatan tangan adalah karya seni yang unik. Dengan berbagai pilihan aroma, warna, dan bahan tambahan. Anda dapat menemukan sabun yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan kulit Anda. Harga yang lebih tinggi mencerminkan keunikan dan personalisasi yang ditawarkan oleh sabun dibuat tangan.

Mengapa Sabun Buatan Tangan Begitu Mahal? Read More »

Scroll to Top