Minyak sawit menjadi bahan yang sering digunakan dalam pembuatan sabun khususnya pada sabun batang. Kandungan dalam minyak sawit mengakibatkan terjadinya proses saponifikasi yang mengubah lemak menjadi sabun, sehingga tekstur sabun lebih padat dan berbusa. Pemakaian sabun ini dipercaya dapat memberikan manfaat seperti melindungi dari kerusakan sel kulit akibat radikal bebas. Hal tersebut dikarenakan sabun minyak sawit mengandung vitamin E dan sifatnya yang antioksidan dapat dijadikan sebagai perawatan optimal bagi kulit.
Pilih Bahan yang Tepat dan Berkualitas
Minyak nabati menjadi bahan dasar yang diperlukan dalam pembuatan sabun. Sebelum pengolahan menjadi sabun, minyak perlu dilakukan pemurnian hingga warna dan aromanya menjadi netral. Dimana dalam pembuatan sabun, bahan dasar harus diperhatikan dan memiliki kualitas yang terbaik dikarenakan dapat mempengaruhi hasil akhir sabun. Minyak nabati yang digunakan harus bersih, murni dan tidak tengik agar terjadi proses saponifikasi sehingga menghasilkan sabun yang aman untuk digunakan. Penggunaan minyak dengan kualitas buruk dalam proses pembuatan sabun dapat mengakibatkan timbulnya aroma tidak sedap dan tekstur kasar tidak menyerupai bentuk sabun. Tidak tepatnya pemilihan bahan dasar dapat mengakibatkan sabun tidak optimal dalam memaksimalkan manfaat dari minyak nabati yang digunakan.
Teknik Cold Process dalam Pembuatan Sabun Berbahan Minyak Sawit
Cold process dapat diterapkan dalam pengolahan sabun dengan tidak memerlukan pemanasan tinggi. Dalam penerapannya hanya menggunakan panas yang dihasilkan melalui reaksi antara minyak nabati dan alkali. Sabun hasil cold process memiliki tekstur yang lebih halus, padat dan kaya akan nutrisi bagi kulit. Melalui pembuatannya teknik cold process dilakukan dengan memadukan antara minyak sawit dengan minyak nabati lainnya tanpa merusak karakteristik keduanya. Rasio yang tepat dalam pemberian bahan untuk sabun dapat menciptakan manfaat tambahan. Manfaat yang didapatkan seperti meningkatkan kelembutan, kelembaban serta menjaga kesehatan kulit dari radikal bebas. Apabila perhitungan rasio sesuai dengan formulasi pembuatan sabun minyak sawit maka akan menciptakan keseimbangan untuk sabun bekerja memperoleh manfaat secara optimal.
Teknik cold process dilakukan dengan mencampurkan antara minyak nabati lain dengan minyak kelapa sawit sehingga mengalami hidrogenasi untuk menciptakan serpihan. Serpihan yang dihasilkan tidak memiliki warna serta bau yang netral. Saat hendak melakukan pembuatan sabun cold process harus mempertimbangkan antara formulasi bahan serta kecepatan dalam proses pembuatannya.
Alternatif Pilihan Minyak Sawit
Minyak sawit menjadi salah satu bahan minyak nabati untuk pembuatan sabun. Terdapat satu kandungan bahan minyak nabati yang serupa dengan minyak sawit yaitu minyak babassu. Minyak ini berasal dari pohon palem dengan khasiat untuk melembabkan kulit, dikarenakan memiliki tingkat daya serap yang tinggi. Penyesuaian formulasi sangat penting untuk diperhatikan saat pembuatan sabun cold process. Jika Anda memiliki tingkat sensitif terhadap bahan penyusunnya, maka dapat dilakukan perubahan namun dengan catatan memiliki kandungan dan manfaat yang serupa. Pembuatan sabun cold process umumnya hanya membutuhkan formulasi bahan seperti 33% minyak nabati, lemak hewani, 15% mentega, 1 sendok teh natrium laktat. Formulasi bahan yang digunakan sebagai proses pembuatan sabun cold process harus sesuai dengan aturan. Penerapan teknik ini, lebih baik jika dilakukan pengurangan jumlah pemakaian air dalam proses pembuatan sabun. Tujuannya untuk memudahkan dalam mengeluarkan sabun dari cetakan, sehingga memperoleh sifat sabun yang melembabkan dengan teksturnya yang padat.
Penutup
Teknik cold process dalam pembuatan sabun dengan bahan minyak sawit menjadi cara yang efektif dalam menghasilkan sabun berkualitas tinggi. Formulasi harus disesuaikan, dengan kata lain harus tepat jumlah dan tepat guna untuk menciptakan kekerasan dan busa yang melimpah pada sabun. Penggunaan minyak nabati berupa minyak sawit dalam sabun dipercaya dapat memberikan manfaat karena mengandung kaya akan vitamin dan antioksidan yang dapat melembabkan kulit. Namun dalam penerapannya harus dilakukan penyesuaian, dikarenakan tidak semua kondisi kulit dapat menggunakan bahan ini, seperti pada kondisi kulit kering.