Sabun organik mengandung satu bahan yang terkadang disalahartikan sebagai sesuatu yang negatif, bahan ini ialah lye. Padahal sebenarnya, lye merupakan istilah untuk natrium hidroksida (NaOH) atau kalium hidroksida (KOH), dua jenis alkali yang sering digunakan dalam proses pembuatan sabun. Ini berfungsi sebagai bahan pengalkali yang bereaksi dengan lemak, atau minyak dalam reaksi kimia yang disebut saponifikasi.
Dalam proses ini, lye membantu mengubah lemak menjadi sabun dan gliserin. Meskipun lye adalah bahan yang kuat dan dapat berbahaya jika tidak digunakan dengan benar, setelah proses pembuatan sabun selesai. Maka aman untuk digunakan pada kulit.
Lye secara teknis bukan bahan organik, ia merupakan satu dari sedikit bahan non-organik yang diizinkan, USDA (United States Department of Agriculture) dalam standar organik mereka. Artinya, meskipun tidak organik namun bahan tersebut digunakan dalam pembuatan sabun masih dapat dianggap organik.
Tidak ada sabun asli yang tidak mengandung atau menggunakan lye dalam proses pembuatannya. Jika tidak menggunakan bahan seperti lye, alternatifnya anda dapat menggunakan deterjen yang keras.
Banyak pikiran negatif seputar bahan-bahan ini, berasal dari gambaran wanita-wanita daerah perbatasan yang menggunakannya di Amerika Bagian Barat. Hal ini adalah gambaran yang sudah ketinggalan zaman, dan proses yang ada telah mengalami perkembangan yang jauh sejak saat itu.
Zaman saat ini semakin modern dan faktanya adalah, meskipun anda menggunakan lye untuk membuat sabun. Anda tidak menggunakan bahan ini langsung ke kulit anda. Lye ini dalam proses pembuatan sabun akan mencair dan bercampur dengan bahan lainnya sehingga, dapat dikatakan tidak mengandung lye dalam produk akhir atau produk jadi nya.
Reaksi Kimia Menggunakan Lye
Reaksi kimia yang menghasilkan sabun disebut saponifikasi. Trigliserida (lemak atau minyak) bereaksi dengan alkali, dan hasilnya adalah gliserin dan sabun. Produsen sabun kemudian menghilangkan gliserida (pelembap alami). Untuk digunakan dalam produk pelembab. Hal itu yang harus anda lakukan, jika ingin menggunakan sabun tanpa gliserida di dalamnya.
Pembuat sabun tradisional membiarkan gliserida tetap ada, sehingga mendapatkan pembersih berbahan dasar sabun, yang hebat yang akan melembabkan kulit anda. Larutan lye hilang pada proses ini, demikian pula trigliserida yang ikut bereaksi dan membentuk sabun dan gliserida.
Pembuat sabun modern memahami ilmu kimia lebih baik daripada orang-orang di masa lampau, dan dengan pengukuran modern yang ditambahkan ke dalam campuran, bahan-bahan dikombinasikan sedemikian rupa sehingga memastikan lye ikut bereaksi, tidak menyisakan sesuatu pun yang berbahaya yang dapat merusak kulit anda.
Beberapa pembuat sabun juga menambahkan minyak tambahan, yang tidak hanya menambahkan penyangga untuk memastikan konsumsi alkali lengkap, tetapi juga meningkatkan sifat pelembab dari sabun itu sendiri.
Alternatif Lye Palsu
Meskipun kenyataannya sabun tidak mengandung lye, beberapa pembuat sabun masi denial melihat fakta yang ada. Mereka pada dasarnya menambahkan sesuatu yang dibuat menyerupai lye, tetapi mereka tidak menambahkan bahan itu sendiri untuk menghindari keharusan mengatakan bahwa mereka menggunakannya. Pada akhirnya, kulit tidak akan terkena lye dalam kedua kasus tersebut.
Edukasi Masyarakat
Sangat disayangkan bahwa kesalahpahaman mengenai kimia sabun telah menyebabkan, banyak orang mempercayai bahwa sabun tidak baik untuk mereka, dan bahwa sabun batangan deterjen yang diproduksi secara publik adalah pilihan yang lebih sehat.
Faktanya, sabun cair dan sabun batangan sama-sama terbuat dari alkali, tetapi produk akhirnya tidak mengandung alkali sama sekali, dan hasil akhirnya jauh lebih baik untuk kulit dan kesehatan anda daripada deterjen batangan yang diproduksi secara massal.