Glycolic Acid vs. Salicylic Acid: Temukan Perbedaannya!

Glycolic Acid vs. Salicylic Acid

Glycolic acid dan salicylic acid dapat memberikan keajaiban bagi kulit. Keduanya merupakan eksfoliator yang luar biasa. Glycolic acid cenderung bagus di permukaan, membantu mengatasi kulit kering, mengangkat sel kulit mati, mengatasi garis-garis halus, dan meningkatkan kilau kulit. Sementara itu, salicylic acid membantu membersihkan pori-pori, mengurangi produksi minyak, dan mengatasi jerawat.

Beberapa orang bahkan menggunakan keduanya, tergantung pada kebutuhan kulit mereka. Baca terus untuk mempelajari lebih lanjut tentang glycolic acid dan salicylic acid, dari perbedaan di antara keduanya hingga manfaat dan cara terbaik memasukkannya ke dalam rutinitas perawatan kulit.

Apa Itu Glycolic Acid?

glycolic acid adalah jenis asam alfa hidroksi (AHA), sekelompok asam alami yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang umumnya digunakan untuk mengatasi kondisi kulit seperti jerawat, kulit kering, dan penuaan. Untuk cara penggunaannya, anda dapat mengoleskan glycolic acid agar kulit mengelupas dan menghilangkan lapisan atas sel-sel kulit mati, sehingga kulit dapat menghasilkan sel-sel kulit baru.

Apa Itu Salicylic Acid?

Salicylic acid adalah asam beta hidroksi (BHA) yang telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun untuk mengelupas kulit secara kimiawi. Salicylic acid bekerja di dalam pori-pori untuk mengelupas lapisan atas kulit dan mencegahnya tersumbat.

Manfaat dan Kegunaan

Glycolic acid

Glycolic acid memiliki banyak manfaat potensial, dengan beberapa manfaat utama sebagai berikut:

  1. Membantu mengatasi kekeringan: Glycolic acid memiliki kemampuan untuk membantu menghilangkan kulit kering dan bersisik, sehingga kulit menjadi lebih halus.
  2. Meratakan dan mencerahkan warna kulit: Sifat pengelupasan dari glycolic acid, dapat membantu mengurangi warna kulit yang tidak merata dan meningkatkan kecerahan dan kilau.
  3. Mengurangi munculnya garis-garis halus: Dengan meningkatnya pergantian sel yang terjadi saat menggunakan nya, anda mungkin menemukan bahwa tanda-tanda penuaan termasuk garis-garis halus kurang terlihat.
Salicylic acid

Seperti glycolic acid, salicylic acid memiliki banyak manfaat dalam perawatan kulit:

  1. Mencerahkan kulit dan membuka pori-pori: Salicylic acid umumnya digunakan untuk mengelupas kulit secara lembut, membuka pori-pori, membersihkan sel-sel kulit mati, dan mengatasi jerawat.
  2. Meratakan warna dan tekstur: Sama seperti glycolic acid, salicylic acid dapat mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan, serta memiliki efek mencerahkan.
  3. Mengatur produksi minyak: Jika anda memiliki kulit yang rentan berjerawat, salicylic acid dapat membantu memperbaikinya dari waktu ke waktu selain mengobati jerawat yang sedang muncul, salicylic acid dapat mengatur produksi sebum berlebih.

Jenis Kulit Mana yang Harus Menggunakan Masing-masing?

Glycolic acid

Glycolic acid merupakan pilihan yang baik bagi orang dengan jenis kulit normal, kombinasi, dan berminyak. Umumnya glycolic acid dapat ditoleransi dengan baik, tetapi dapat menyebabkan iritasi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Saat pertama kali menggunakan asam glikolat, wajar jika kulit akan sedikit gatal atau iritasi saat beradaptasi.

Salicylic acid

Salicylic acid umumnya aman untuk semua jenis kulit, tetapi cenderung paling cocok untuk kulit berminyak dan rentan berjerawat. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk membuka pori-pori, menyeimbangkan produksi sebum, dan mengurangi timbulnya jerawat. Salicylic acid terkadang dapat menyebabkan iritasi pada orang dengan kulit yang sangat kering atau sensitif atau yang rentan terhadap eksim, rosacea, atau psoriasis.

Potensi Efek Samping dan Tindakan Pencegahan

Glycolic acid

Beberapa efek samping paling umum yang mungkin anda alami saat menggunakan glycolic acid meliputi iritasi ringan, sedikit gatal, dan sensitivitas. Biasanya, jenis reaksi ini mereda setelah menggunakan produk beberapa kali. Glycolic secara perlahan mengelupas lapisan atas sel kulit mati, jadi rawat kulit anda yang baru saja dikelupas dengan lembut. Orang yang menggunakan retinol harus berhati-hati saat menggunakan asam glikolat, karena kulit mereka sudah mengalami pengelupasan. Jika Anda ingin menggunakan kedua produk tersebut, gunakan retinol di malam hari dan asam glikolat di pagi hari.

Salicylic acid

Anda mungkin mengalami efek samping seperti kulit kering, teriritasi, kemerahan, atau gatal, saat kulit menyesuaikan diri dengan penggunaan salicylic acid. Melembabkan kulit secara menyeluruh setelah pengelupasan salicylic acid dapat meminimalkan efek samping ini. Salicylic acid dapat meningkatkan sensitivitas anda terhadap sinar matahari, jadi penting untuk menggunakan SPF 30 atau lebih tinggi setiap hari, bahkan saat cuaca mendung. Selain itu, jika memiliki alergi aspirin, Anda harus menghindari salicylic acid karena asam tersebut termasuk dalam keluarga aspirin

Bisakah Menggabungkan Keduanya?

Secara umum, glycolic acid dan salicylic acid aman untuk dicampur. Namun, jangan lupa untuk perhatikan reaksi kulit anda dan jangan berlebihan. Jika kulit dapat menoleransinya, penggunaan keduanya secara bersamaan dapat menjadi duo yang ampuh dalam meminimalkan dan mengatasi jerawat sekaligus mengelupas dan mengatasi kulit kusam. Namun, perlu diingat bahwa anda menggunakan dua bahan pengelupas pada saat yang sama. Jadi, mungkin mengalami lebih banyak iritasi, kekeringan, dan kemerahan daripada biasanya.

Scroll to Top