admin

Minyak Sawit sebagai Bahan Sabun Cold Process

sabun minyak sawit, sabun cold process, alternatif sabun

Minyak sawit menjadi bahan yang sering digunakan dalam pembuatan sabun khususnya pada sabun batang. Kandungan dalam minyak sawit mengakibatkan terjadinya proses saponifikasi yang mengubah lemak menjadi sabun, sehingga tekstur sabun lebih padat dan berbusa. Pemakaian sabun ini dipercaya dapat memberikan manfaat seperti melindungi dari kerusakan sel kulit akibat radikal bebas. Hal tersebut dikarenakan sabun minyak sawit mengandung vitamin E dan sifatnya yang antioksidan dapat dijadikan sebagai perawatan optimal bagi kulit.

Pilih Bahan yang Tepat dan Berkualitas

Minyak nabati menjadi bahan dasar yang diperlukan dalam pembuatan sabun. Sebelum pengolahan menjadi sabun, minyak perlu dilakukan pemurnian hingga warna dan aromanya menjadi netral. Dimana dalam pembuatan sabun, bahan dasar harus diperhatikan dan memiliki kualitas yang terbaik dikarenakan dapat mempengaruhi hasil akhir sabun. Minyak nabati yang digunakan harus bersih, murni dan tidak tengik agar terjadi proses saponifikasi sehingga menghasilkan sabun yang aman untuk digunakan. Penggunaan minyak dengan kualitas buruk dalam proses pembuatan sabun dapat mengakibatkan timbulnya aroma tidak sedap dan tekstur kasar tidak menyerupai bentuk sabun. Tidak tepatnya pemilihan bahan dasar dapat mengakibatkan sabun tidak optimal dalam memaksimalkan manfaat dari minyak nabati yang digunakan.

Teknik Cold Process dalam Pembuatan Sabun Berbahan Minyak Sawit

Cold process dapat diterapkan dalam pengolahan sabun dengan tidak memerlukan pemanasan tinggi. Dalam penerapannya hanya menggunakan panas yang dihasilkan melalui reaksi antara minyak nabati dan alkali. Sabun hasil cold process memiliki tekstur yang lebih halus, padat dan kaya akan nutrisi bagi kulit. Melalui pembuatannya teknik cold process dilakukan dengan memadukan antara minyak sawit dengan minyak nabati lainnya tanpa merusak karakteristik keduanya. Rasio yang tepat dalam pemberian bahan untuk sabun dapat menciptakan manfaat tambahan. Manfaat yang didapatkan seperti meningkatkan kelembutan, kelembaban serta menjaga kesehatan kulit dari radikal bebas. Apabila perhitungan rasio sesuai dengan formulasi pembuatan sabun minyak sawit maka akan menciptakan keseimbangan untuk sabun bekerja memperoleh manfaat secara optimal. 

Teknik cold process dilakukan dengan mencampurkan antara minyak nabati lain dengan minyak kelapa sawit sehingga mengalami hidrogenasi untuk menciptakan serpihan. Serpihan yang dihasilkan tidak memiliki warna serta bau yang netral. Saat hendak melakukan pembuatan sabun cold process harus mempertimbangkan antara formulasi bahan serta kecepatan dalam proses pembuatannya.

Alternatif Pilihan Minyak Sawit

Minyak sawit menjadi salah satu bahan minyak nabati untuk pembuatan sabun. Terdapat satu kandungan bahan minyak nabati yang serupa dengan minyak sawit yaitu minyak babassu. Minyak ini berasal dari pohon palem dengan khasiat untuk melembabkan kulit, dikarenakan memiliki tingkat daya serap yang tinggi. Penyesuaian formulasi sangat penting untuk diperhatikan saat pembuatan sabun cold process. Jika Anda memiliki tingkat sensitif terhadap bahan penyusunnya, maka dapat dilakukan perubahan namun dengan catatan memiliki kandungan dan manfaat yang serupa. Pembuatan sabun cold process umumnya hanya membutuhkan formulasi bahan seperti 33% minyak nabati, lemak hewani, 15% mentega, 1 sendok teh natrium laktat. Formulasi bahan yang digunakan sebagai proses pembuatan sabun cold process harus sesuai dengan aturan. Penerapan teknik ini, lebih baik jika dilakukan pengurangan jumlah pemakaian air dalam proses pembuatan sabun. Tujuannya untuk memudahkan dalam mengeluarkan sabun dari cetakan, sehingga memperoleh sifat sabun yang melembabkan dengan teksturnya yang padat.

Penutup

Teknik cold process dalam pembuatan sabun dengan bahan minyak sawit menjadi cara yang efektif dalam menghasilkan sabun berkualitas tinggi. Formulasi harus disesuaikan, dengan kata lain harus tepat jumlah dan tepat guna untuk menciptakan kekerasan dan busa yang melimpah pada sabun. Penggunaan minyak nabati berupa minyak sawit dalam sabun dipercaya dapat memberikan manfaat karena mengandung kaya akan vitamin dan antioksidan yang dapat melembabkan kulit. Namun dalam penerapannya harus dilakukan penyesuaian, dikarenakan tidak semua kondisi kulit dapat menggunakan bahan ini, seperti pada kondisi kulit kering.

Minyak Sawit sebagai Bahan Sabun Cold Process Read More »

Apakah Konsumsi Vitamin Cair Tepat untuk Kesehatan?

vitamin cair

Vitamin cair memiliki peran sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh agar tetap bekerja secara optimal. Vitamin dapat diartikan sebagai nutrisi atau kebutuhan penting yang diperlukan tubuh agar tetap seimbang. Jenis vitamin memiliki beragam jenis sehingga diperlukan penyesuaian yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda, dikarenakan masing-masing vitamin memiliki manfaat berbeda. Konsumsi vitamin dapat dilakukan secara berkelanjutan, dimana konsumsinya dapat dilakukan pada semua jenjang usia namun harus disesuaikan terhadap dosis pemakaian. Penerapan pemakaian vitamin harus dilakukan penyesuaian, dikarenakan tidak semua vitamin dapat larut dan dicerna baik oleh tubuh. Vitamin menjadi nutrisi baik yang dibutuhkan tubuh, dimana terdapat 13 vitamin penting yang harus dipenuhi dalam tubuh seperti vitamin A, B kompleks, C, D, E dan K.

Kandungan Vitamin Bagi Tubuh

Penting bagi Anda mengetahui vitamin yang akan dikonsumsi, karena nantinya berpengaruh terhadap kekebalan dan kesehatan tubuh untuk melakukan kinerjanya. Umumnya vitamin dapat dibedakan menjadi dua yaitu vitamin yang dapat larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Kedua jenis vitamin ini memiliki kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat bagi tubuh. Vitamin A, D, E dan K merupakan kandungan yang mudah larut dalam lemak sehingga bagi Anda yang menjalani diet rendah lemak disarankan untuk melakukan konsumsi jenis vitamin ini. Sedangkan vitamin C dan B komplek mudah diserap oleh tubuh, namun mudah hilang melalui urin. Konsumsi vitamin tidak hanya dapat diperoleh melalui obat-obatan namun Anda dapat temukan melalui berbagai makanan yang memiliki kandungan tersebut.

Vitamin Cair

Banyak vitamin yang telah beredar dalam bentuk suplemen cair, dengan tujuan untuk memudahkan penyerapan nutrisi oleh tubuh. Konsumsi vitamin cair dinilai lebih praktis dan efesien karena memiliki daya serap yang lebih cepat jika dibandingkan dengan pil vitamin. Dengan kata lain, vitamin cair menjadi pilihan terbaik untuk Anda yang mengalami kesulitan dalam konsumsi suplemen berbentuk padat namun tetap ingin memperoleh penyerapan dengan cepat. Sifatnya yang antioksidan dan antiinflamasi dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel yang disebabkan karena radikal bebas. Paparan radikal bebas berkepanjangan memicu terjadinya penuaan dini dan penyakit kronis. Oleh karena itu, lakukanlah konsumsi vitamin cair secara berkala untuk menjaga kesehatan tubuh Anda dari berbagai permasalahan.

Manfaat Konsumsi Vitamin Cair Bagi Kesehatan

1. Membantu Meningkatkan Penyerapan Nutrisi

Salah satu keunggulan vitamin cair yaitu kemampuannya yang baik dalam membantu meningkatkan penyerapan nutrisi jika dibandingkan dengan pil vitamin. Kandungan baik dalam vitamin cair seperti probiotik dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi di dalam tubuh. Probiotik atau bakteri baik mampu membantu mendukung kesehatan pencernaan seperti mikrobioma usus sehingga mendukung sistem kekebalan tubuh yang ideal. Kemampuan vitamin cair sangat baik dalam hal penyerapan yang lebih cepat ke dalam aliran darah, sehingga memungkinkan nutrisi dapat diedarkan sekaligus kearea tubuh.

2. Dosisnya dapat Disesuaikan

Vitamin cair memberikan kemudahan untuk Anda menyesuaikan jumlah nutrisi yang dibutuhkan tubuh tanpa harus mengonsumsi beberapa pil vitamin sekaligus. Dengan kata lain untuk memenuhi kebutuhan, Anda dapat menyesuaikan terhadap dosis dan kebutuhan sehingga dapat memperoleh kesehatan tubuh yang optimal. Biasanya dalam konsumsi vitamin cair dapat menggunakan alat bantu seperti pipet atau tutup botol dengan takaran, sehingga dapat fleksibel dalam menjangkau kondisi kesehatan.

3. Mudah Dikonsumsi

Vitamin cair memberikan akses kemudahan bagi Anda yang memiliki kesusahan dalam mengkonsumsi obat ataupun vitamin dalam bentuk pil maupun tablet. Penerapan konsumsi vitamin cair dapat dilakukan secara langsung atau dicampur dengan makanan atau minuman sehingga mampu memenuhi kebutuhan vitamin harian Anda. Mudahnya konsumi vitamin menyebabkan meningkatnya kepatuhan akan rutinitas dalam menjaga kesehatan.

4. Terdapat Berbagai Rasa

Beragam rasa dalam vitamin dapat menggugah selera Anda untuk melakukan konsumsi sesuai atas preferensi yang diinginkan. Perolehan vitamin dengan beragam rasa tidak menghilangkan unsur kandungan unggul yang terkandung didalamnya. Seperti halnya vitamin dengan rasa jeruk memiliki kandungan vitamin C sedangkan vitamin dengan rasa berry memiliki kandungan vitamin D didalamnya. Hal ini tidak hanya membangkitkan rasa penasaran dan menyenangkan setelah melakukan konsumsi vitamin, namun secara tidak langsung dapat memperoleh kesehatan.

Penutup

Terlepas dari berbagai bentuk suplemen yang tersedia di pasaran, vitamin cair memberikan alternatif pilihan bagi Anda yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Konsumsi vitamin secara berkala mampu memberikan sejumlah manfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Sebelum konsumsi vitamin sebaiknya Anda lebih cermat membaca label komposisi, dikarenakan kandungan yang berbeda memiliki manfaat berbeda dalam menjangkau kesehatan tubuh. Oleh karena itu, Anda perlu memilih vitamin yang aman teruji klinis sehingga dapat memberikan dampak baik bagi kesehatan secara mendalam.

Apakah Konsumsi Vitamin Cair Tepat untuk Kesehatan? Read More »

Glycolic Acid vs. Salicylic Acid: Temukan Perbedaannya!

Glycolic Acid vs. Salicylic Acid

Glycolic acid dan salicylic acid dapat memberikan keajaiban bagi kulit. Keduanya merupakan eksfoliator yang luar biasa. Glycolic acid cenderung bagus di permukaan, membantu mengatasi kulit kering, mengangkat sel kulit mati, mengatasi garis-garis halus, dan meningkatkan kilau kulit. Sementara itu, salicylic acid membantu membersihkan pori-pori, mengurangi produksi minyak, dan mengatasi jerawat.

Beberapa orang bahkan menggunakan keduanya, tergantung pada kebutuhan kulit mereka. Baca terus untuk mempelajari lebih lanjut tentang glycolic acid dan salicylic acid, dari perbedaan di antara keduanya hingga manfaat dan cara terbaik memasukkannya ke dalam rutinitas perawatan kulit.

Apa Itu Glycolic Acid?

glycolic acid adalah jenis asam alfa hidroksi (AHA), sekelompok asam alami yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang umumnya digunakan untuk mengatasi kondisi kulit seperti jerawat, kulit kering, dan penuaan. Untuk cara penggunaannya, anda dapat mengoleskan glycolic acid agar kulit mengelupas dan menghilangkan lapisan atas sel-sel kulit mati, sehingga kulit dapat menghasilkan sel-sel kulit baru.

Apa Itu Salicylic Acid?

Salicylic acid adalah asam beta hidroksi (BHA) yang telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun untuk mengelupas kulit secara kimiawi. Salicylic acid bekerja di dalam pori-pori untuk mengelupas lapisan atas kulit dan mencegahnya tersumbat.

Manfaat dan Kegunaan

Glycolic acid

Glycolic acid memiliki banyak manfaat potensial, dengan beberapa manfaat utama sebagai berikut:

  1. Membantu mengatasi kekeringan: Glycolic acid memiliki kemampuan untuk membantu menghilangkan kulit kering dan bersisik, sehingga kulit menjadi lebih halus.
  2. Meratakan dan mencerahkan warna kulit: Sifat pengelupasan dari glycolic acid, dapat membantu mengurangi warna kulit yang tidak merata dan meningkatkan kecerahan dan kilau.
  3. Mengurangi munculnya garis-garis halus: Dengan meningkatnya pergantian sel yang terjadi saat menggunakan nya, anda mungkin menemukan bahwa tanda-tanda penuaan termasuk garis-garis halus kurang terlihat.
Salicylic acid

Seperti glycolic acid, salicylic acid memiliki banyak manfaat dalam perawatan kulit:

  1. Mencerahkan kulit dan membuka pori-pori: Salicylic acid umumnya digunakan untuk mengelupas kulit secara lembut, membuka pori-pori, membersihkan sel-sel kulit mati, dan mengatasi jerawat.
  2. Meratakan warna dan tekstur: Sama seperti glycolic acid, salicylic acid dapat mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan, serta memiliki efek mencerahkan.
  3. Mengatur produksi minyak: Jika anda memiliki kulit yang rentan berjerawat, salicylic acid dapat membantu memperbaikinya dari waktu ke waktu selain mengobati jerawat yang sedang muncul, salicylic acid dapat mengatur produksi sebum berlebih.

Jenis Kulit Mana yang Harus Menggunakan Masing-masing?

Glycolic acid

Glycolic acid merupakan pilihan yang baik bagi orang dengan jenis kulit normal, kombinasi, dan berminyak. Umumnya glycolic acid dapat ditoleransi dengan baik, tetapi dapat menyebabkan iritasi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Saat pertama kali menggunakan asam glikolat, wajar jika kulit akan sedikit gatal atau iritasi saat beradaptasi.

Salicylic acid

Salicylic acid umumnya aman untuk semua jenis kulit, tetapi cenderung paling cocok untuk kulit berminyak dan rentan berjerawat. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk membuka pori-pori, menyeimbangkan produksi sebum, dan mengurangi timbulnya jerawat. Salicylic acid terkadang dapat menyebabkan iritasi pada orang dengan kulit yang sangat kering atau sensitif atau yang rentan terhadap eksim, rosacea, atau psoriasis.

Potensi Efek Samping dan Tindakan Pencegahan

Glycolic acid

Beberapa efek samping paling umum yang mungkin anda alami saat menggunakan glycolic acid meliputi iritasi ringan, sedikit gatal, dan sensitivitas. Biasanya, jenis reaksi ini mereda setelah menggunakan produk beberapa kali. Glycolic secara perlahan mengelupas lapisan atas sel kulit mati, jadi rawat kulit anda yang baru saja dikelupas dengan lembut. Orang yang menggunakan retinol harus berhati-hati saat menggunakan asam glikolat, karena kulit mereka sudah mengalami pengelupasan. Jika Anda ingin menggunakan kedua produk tersebut, gunakan retinol di malam hari dan asam glikolat di pagi hari.

Salicylic acid

Anda mungkin mengalami efek samping seperti kulit kering, teriritasi, kemerahan, atau gatal, saat kulit menyesuaikan diri dengan penggunaan salicylic acid. Melembabkan kulit secara menyeluruh setelah pengelupasan salicylic acid dapat meminimalkan efek samping ini. Salicylic acid dapat meningkatkan sensitivitas anda terhadap sinar matahari, jadi penting untuk menggunakan SPF 30 atau lebih tinggi setiap hari, bahkan saat cuaca mendung. Selain itu, jika memiliki alergi aspirin, Anda harus menghindari salicylic acid karena asam tersebut termasuk dalam keluarga aspirin

Bisakah Menggabungkan Keduanya?

Secara umum, glycolic acid dan salicylic acid aman untuk dicampur. Namun, jangan lupa untuk perhatikan reaksi kulit anda dan jangan berlebihan. Jika kulit dapat menoleransinya, penggunaan keduanya secara bersamaan dapat menjadi duo yang ampuh dalam meminimalkan dan mengatasi jerawat sekaligus mengelupas dan mengatasi kulit kusam. Namun, perlu diingat bahwa anda menggunakan dua bahan pengelupas pada saat yang sama. Jadi, mungkin mengalami lebih banyak iritasi, kekeringan, dan kemerahan daripada biasanya.

Glycolic Acid vs. Salicylic Acid: Temukan Perbedaannya! Read More »

Melt and Pour: Panduan untuk Pemula​

Melt and Pour : Panduan untuk Pemula

melt and pour

Melt and pour adalah metode pembuatan sabun yang paling mudah bagi pemula. Tidak seperti metode pembuatan sabun dari nol yang melibatkan proses saponifikasi, melt and pour menggunakan basis sabun yang sudah jadi. Anda hanya perlu melelehkan basis sabun tersebut, lalu menambahkan berbagai bahan seperti pewarna, aroma, dan bahan alami lainnya.

Sabun melt and pour merupakan pilihan yang ideal untuk pemula. Anda hanya perlu melelehkan alas sabun yang sudah jadi, menambahkan warna dan aroma sesuai selera, lalu menuangkannya ke dalam cetakan. Setelah memahami prosesnya, Anda bisa mencoba teknik-teknik yang lebih rumit seperti membuat lapisan atau pola pusaran.

Sementara itu, sabun proses dingin dibuat dengan mencampurkan minyak dan alkali natrium hidroksida, yang menghasilkan reaksi kimia yang disebut saponifikasi. Sabun melt and pour sudah melewati proses ini, sehingga Anda tidak perlu menangani alkali. Anda bisa lebih fokus pada desain dan tidak perlu menunggu sabun untuk menyembuhkan sabun bisa langsung digunakan setelah dingin dan mengeras. Metode ini juga cocok untuk anak-anak.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Sabun Melt and Pour

Dasar Sabun

Ada berbagai pilihan yang tersedia saat memilih alas sabun. Clear & White Melt and Pour adalah pilihan awal yang baik. Keduanya mudah digunakan, efektif membersihkan, dan siap untuk disesuaikan. Alas bening akan menghasilkan warna yang lebih cerah, sementara alas putih memberikan tampilan warna pastel. Anda juga dapat mencoba alas yang mengandung bahan tambahan seperti shea butter, susu kambing, atau lidah buaya.

Wewangian

Anda dapat menambahkan aroma pada sabun menggunakan minyak wangi atau minyak esensial. Biasanya, jumlah yang digunakan adalah sekitar 0,3 ons aroma per pon sabun. Pastikan untuk memilih aroma yang aman untuk kulit. Wewangian yang digunakan untuk potpourri, kerajinan, atau lilin mungkin tidak aman untuk kulit atau belum diuji untuk sabun. Sebaiknya selalu periksa dengan produsen sebelum menggunakannya.

Gliserin

Gliserin merupakan produk sampingan alami dari proses saponifikasi. Ini adalah salah satu alasan mengapa sabun buatan tangan terasa begitu luar biasa gliserin membantu menarik kelembapan ke kulit dan menjaganya tetap terhidrasi. Dalam pembuatan sabun melt and pour, gliserin tambahan ditambahkan agar lebih mudah dibentuk. Namun, di iklim lembap, gliserin dapat menyebabkan sabun “berkeringat,” jadi pastikan untuk membungkus batang sabun dan menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering.

Cetakan

Anda perlu menggunakan cetakan yang tahan terhadap suhu tinggi agar tidak meleleh saat menuangkan sabun panas. Cetakan juga sebaiknya fleksibel agar mudah mengeluarkan batang sabun. Cetakan silikon dan plastik sangat cocok untuk sabun melt and pour, dan menjadi pilihan favorit.

Pewarna

Ada berbagai opsi untuk mewarnai sabun melt and pour. Mika dan Color Blocks adalah pilihan yang mudah digunakan dan memberikan hasil yang indah pada sabun jadi. Kami tidak menyarankan penggunaan pewarna makanan atau krayon, karena bahan tersebut belum diuji atau disetujui untuk penggunaan dalam sabun. Mereka cenderung berubah warna, memudar, atau menyebar.

Keamanan

Alas sabun mulai meleleh pada suhu sekitar 120 °F. Gunakan peralatan yang tahan panas dan berhati-hatilah saat menanganinya sabun yang meleleh dapat menyebabkan luka jika terkena kulit. Jika membuat kerajinan bersama anak-anak, pastikan mereka cukup besar untuk memegang wadah sendiri, dan selalu ada orang dewasa yang mengawasi selama proses berlangsung.

 

 

Membuat sabun sendiri dengan metode melt and pour tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat. Anda dapat menyesuaikan sabun dengan kebutuhan kulitmu dan menghindari bahan kimia yang tidak diinginkan. Dengan panduan ini, Anda telah membuka pintu menuju dunia pembuatan sabun yang penuh kreativitas. Selamat mencoba!

Melt and Pour: Panduan untuk Pemula​ Read More »

Cara Terbaik Mengatasi Jerawat dengan Makeup

cara mengatasi jerawat, makeup untuk mengatasi jerawat

Perawatan kulit merupakan rutinitas penting yang tidak hanya membantu menjaga kesehatan dan penampilan kulit, tetapi melindungi dari kerusakan jangka panjang. Sebelum melakukan perawatan kulit secara mendalam perlu memahami jenis kulit Anda, agar kemampuan produk dapat bekerja secara optimal. Setiap jenis kulit memerlukan perawatan yang berbeda, sehingga pemilihan produk sangat krusial untuk dilakukan. Kulit berjerawat menjadi permasalahan yang banyak dialami oleh banyak pengguna akibat tidak sesuainya produk dengan kondisi kulit. Oleh karena itu, perlu untuk memperhatikan bagaimana penggunaan produk yang tepat, sehingga nantinya dapat diaplikasikan dengan optimal sebagai cara mengatasi jerawat.

Perawatan Kulit Sebagai Cara Mengatasi Jerawat

Base perawatan kulit sebelum makeup sangat penting untuk menciptakan tampilan yang sempurna dan tahan lama, sekaligus menjaga kesehatan kulit. Rangkaian perawatan kulit yang baik sebelum makeup dilakukan untuk menciptakan dasar yang baik sehingga dapat menghindari kulit dari timbulnya jerawat. Menggunakan makeup dapat mengatasi timbulnya jerawat, namun membutuhkan kombinasi teknik dan formulasi yang tepat agar tidak memperburuk kondisi kulit. Melalui teknik dan produk yang tepat, makeup dapat membantu menutupi jerawat Anda tanpa memperburuk kondisi dengan memberikan efek baik bagi kulit. Namun dalam penerapannya, Anda perlu memperhatikan bahwa penggunaan produk tersebut telah sesuai dengan prosedur pemakaiannya.

Langkah-langkah Menggunakan Makeup Sebagai Cara Mengatasi Jerawat

1. Lapisi kulit sebelum mengaplikasikan riasan dengan base perawatan kulit

Merawat kulit yang rentan berjerawat saat menggunakan riasan memerlukan perhatian ekstra untuk mencegah iritasi atau timbulnya jerawat baru. Langkah awal yang sangat penting yaitu pelapisan kulit sebelum mengaplikasikan riasan dengan menggunakan base perawatan kulit. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mencuci muka kemudian memakai pelembab, toner dan primer yang mengandung niacinamide untuk melindungi timbulnya jerawat. Penggunaan produk secara berkala dapat membantu menjaga kelembaban dan menciptakan lapisan pelindung yang membuat makeup menempel dengan baik tanpa memperburuk jerawat.

2. Pilih hasil akhir matte dibanding tampilan dewy

Pori-pori kulit menjadi hal pertama yang Anda perlu pertimbangkan saat mencoba mengatasi jerawat. Cara optimalnya dapat dilakukan melalui selektif memilih produk makeup, dikarenakan terdapat bahan dasar minyak dalam produk yang mampu menyebabkan timbulnya jerawat. Apabila Anda memiliki kondisi kulit berminyak maka makeup yang sesuai dengan menggunakan produk matte atau semi matte. Tujuannya untuk membantu mengontrol minyak secara berlebih terutama di area T-zone.

3. Gunakan aplikator riasan

Penggunaan aplikator riasan seperti spons atau kuas sangat penting untuk mencegah penyebaran bakteri yang bisa memperparah jerawat. Aplikator riasan membantu meratakan tanpa menekan atau mengiritasi kulit. Namun perlu diperhatikan saat penggunaan alat rias harus dalam keadaan bersih dan steril untuk menghindari terjadinya kontaminasi yang dapat memperburuk kondisi kulit. Saat aplikasikan makeup ke wajah penting untuk menghindari penggunaan jari, dikarenakan dapat menyebarkan kotoran dan minyak sehingga memicu pertumbuhan jerawat.

4. Gunakan korektor warna

Korektor warna berfungsi untuk menutupi bekas kemerahan akibat timbulnya jerawat. Korektor warna hijau perlu diaplikasikan sebelum menggunakan makeup, dimana produk ini membantu menetralkan warna kulit yang sedang meradang. Produk ini dapat diaplikasikan dengan cara mengoleskan secara tipis pada area yang membutuhkan sebelum diratakan menggunakan makeup.

5. Gunakan alas bedak dan concealer yang ringan dan bebas minyak

Pemilihan makeup seperti bedak dan concealer harus disesuaikan dengan tone warna kulit Anda. Dalam pemilihan produk makeup harus diperhatikan, dimana produk yang ringan dan bebas minyak dapat mengurangi permasalahan pada kulit. Formulasi produk yang ringan dapat memastikan bahwa kulit tetap bisa bernafas sehingga mampu mengurangi resiko munculnya jerawat baru. Saat aplikasikan produk memerlukan lapisan yang tipis untuk menciptakan tampilan lebih baik, dengan kata lain dapat menutupi bekas jerawat.

6. Gunakan produk jerawat yang non oklusif dan bebas minyak

Harus memastikan bahwa produk perawatan harus bebas minyak dan memiliki daya serap yang optimal. Umumnya produk yang mengandung bahan minyak didalamnya sulit untuk menempel dan menyerap pada kulit. Oleh karena itu perlunya mencari produk yang sesuai untuk dapat mengatasi kulit berjerawat sekaligus mengurangi sebum. Optimalnya dapat diatasi dengan menggunakan produk berbahan non oklusif sehingga tidak menimbulkan comedogenic saat pemakaian. Penggunaan produk dalam jangka panjang dapat membantu melindungi kulit dari jerawat sekaligus memberikan kebersihan pada pori-pori.

7.Gunakan zinc SPF

Penggunaan produk yang mengandung SPF harus diterapkan untuk menjangkau dan melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Produk dengan kandungan SPF dapat digunakan pada semua jenis permasalahan kulit, dan terbukti aman untuk Anda yang memiliki jerawat. Penggunaan produk SPF seperti sunscreen yang dapat menangkal dan melindungi kulit dari sinar matahari secara rutin dapat mengurangi terjadinya infeksi jerawat. Produk yang optimal untuk digunakan dengan SPF minimal 30 dengan kandungan 6% zinc oxide sehingga tidak menyebabkan non comedogenic. Tujuan penggunaan produk ini untuk melindungi kulit dari UVA dan UVB tanpa menyebabkan risiko peradangan pada kulit.

8. Hapus riasan sebelum tidur

Membersihkan riasan menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan kulit. Cara optimal untuk membersihkan riasan dengan pembersih khusus riasan yang terbebas dari kandungan minyak, setelah itu lakukan cuci wajah menggunakan facial wash. Hal tersebut harus rutin dilakukan saat selepas menggunakan makeup. Apabila Anda tidak membersihkan wajah dari makeup maka kulit rentan iritasi dan berjerawat dikarenakan pori-pori tersumbat.

Penutup

Menggunakan makeup pada wajah dapat mengobati timbulnya jerawat. Hal ini dapat berdampak baik bagi kesehatan kulit wajah apabila penggunaan dan langkah-langkah yang diterapkan telah sesuai. Penggunaan yang sesuai prosedur menjadi salah satu cara mengatasi jerawat, secara perlahan pemakaiannya mampu menutupi dan memperbaiki kondisi wajah yang mengalami permasalahan.  Konsisten merawat dan membersihkan wajah dapat menciptakan penampilan kulit yang lebih halus serta lembab dalam jangka waktu panjang.

Cara Terbaik Mengatasi Jerawat dengan Makeup Read More »

10 Cara Menjaga Kolagen Kulit Anda – Begini Kata Dokter!

Kolagen untuk kulit

Saat menginjak usia 20-an, permukaan kulit mulai kehilangan kolagen sekitar satu persen per tahun. 1 Kolagen merupakan protein umum yang membentuk bahan penyusun kulit, rambut, kuku, dan jaringan ikat serta memberikan struktur, elastisitas, dan kekuatan pada kulit.

Paparan sinar UV, polusi, merokok, dan pola makan yang buruk dapat menyebabkan kerusakan kolagen, yang menyebabkan kulit menjadi kurang kencang dan elastis. Disertai dengan timbulnya kerutan, garis-garis halus, dan kulit mulai kendur. Setelah kolagen rusak atau hilang, kolagen akan sulit diganti, jadi anda harus menjaganya untuk membantu menjaga kulit tetap muda dan sehat.

Berikut ini, 10 rekomendasi yang disetujui dokter kulit untuk melindungi dan menjaga kolagen kulit anda.

1. Gunakan Pelembab dengan Kolagen

Beberapa dokter kulit menyampaikan bahwa penggunaan pelembap yang mengandung kolagen dapat membantu memberikan hidrasi dan memperbaiki kerusakan lapisan kulit, tetapi anda perlu mencari produk yang tepat. Kolagen mendukung kulit dan membantu menjaganya tetap terangkat, penting untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara pembentukan kolagen dan mencegah kerusakan kolagen. Mencegah kerusakan kolagen adalah kuncinya.

2. Menggunakan Perawatan Microneedling

Microneedling adalah perawatan stimulasi kolagen yang terkenal yang menciptakan luka mikro pada kulit. Luka ini merangsang proses penyembuhan alami tubuh, yang mendorong produksi kolagen dan elastin sebagai produk sampingan. Microneedling juga memperbaiki tekstur kulit, mengurangi kerutan, dan meminimalkan bekas luka.

3. Masukkan Retinoid ke dalam Rutinitas Anda

Retinoid adalah turunan vitamin A yang diubah menjadi asam retinoat untuk digunakan dalam perawatan kulit topikal dan oral. Bila dioleskan, retinoid merangsang produksi kolagen dan meningkatkan pergantian sel kulit.

4. Lakukan Perawatan Laser

Perawatan laser di klinik dapat meningkatkan kualitas dan kadar kolagen kulit secara signifikan. Karena dapat merangsang produksi kolagen, sekaligus memperbaiki tekstur dan warna kulit

5. Pelajari Mengenai Perawatan Radiofrekuensi

Perawatan frekuensi radio mengandalkan energi yang disalurkan jauh ke dalam kulit untuk memanaskannya dan merangsang produksi kolagen dan elastin. Kulit menjadi lebih kencang, lebih padat, dan lebih halus, dengan lebih sedikit garis dan kerutan serta lebih sedikit kekenduran kulit sebagai respons terhadap perawatan.

6. Cobalah Suntikan Sculptra

Membentuk kolagen adalah mekanisme kerja utama Sculptra. Ia merangsang fibroblas kulit untuk memproduksi kolagen melalui respons penyembuhan luka untuk kulit yang lebih kencang dan lebih padat. Ia paling cocok untuk pasien dengan volume kulit yang cukup tetapi kendur. Jika Anda mulai menggunakan Sculptra di usia 40-an, ia akan membantu membentuk kolagen dari waktu ke waktu.

7. Gunakan Vitamin C

Memasukkan vitamin C antioksidan ke dalam rutinitas perawatan kulit harian anda dapat membuat perbedaan dalam hal menjaga kolagen. Vitamin C merupakan kofaktor dalam produksi kolagen, dan mengoleskannya secara topikal akan membantu proses pembentukan kolagen. Vitamin C juga membantu melindungi kulit dari radikal bebas, yang merusak kadar kolagen (dan elastin) sekaligus mengurangi garis-garis halus, kerutan, dan bintik hitam.

8.  Cobalah Chemical Peel

Pengelupasan kimia sering dipuji karena manfaatnya dalam menghaluskan dan meratakan warna kulit. Namun, sejujurnya, pengelupasan kimia juga menawarkan manfaat yang berhubungan dengan kolagen. Pengelupasan kimia asam alfa hidroksi (AHA) yang mengandung asam glikolat atau asam laktat mengelupas kulit dan meningkatkan pergantian sel kulit, melindungi kolagen kulit sekaligus merangsang kolagen baru.

9. Gunakan Tabir Surya Setiap Hari

Salah satu cara termudah untuk menjaga kolagen adalah dengan memakai tabir surya setiap hari. Tabir surya sangat penting untuk menjaga kolagen karena radiasi UV merupakan salah satu penyebab utama degradasi kolagen. Carilah bahan-bahan seperti zinc oxide dan titanium dioxide untuk perlindungan fisik serta antioksidan seperti vitamin E dan niacinamide untuk manfaat tambahan bagi kulit dan kolagen.

10. Mengatur Pola Makan

Kolagen adalah protein, jadi mengonsumsi makanan yang cukup protein itu penting. Protein dan asam amino membantu membangun protein dan asam amino lainnya. Daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan merupakan sumber kolagen yang baik karena menyediakan asam amino esensial, sedangkan makanan yang kaya antioksidan seperti kacang-kacangan dan teh hijau melawan radikal bebas yang memecah kolagen.

10 Cara Menjaga Kolagen Kulit Anda – Begini Kata Dokter! Read More »

Pembuatan Sabun: Proses Panas vs. Proses Dingin – Pro dan Kontra

Pembuatan Sabun: Proses Panas vs. Proses Dingin - Pro dan Kontra

pembuatan sabun

Proses panas atau dingin? Pilihan metode pembuatan sabun seringkali membingungkan pemula. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Proses panas dikenal dengan waktu pengerjaan yang lebih cepat, namun dapat mengurangi kandungan gliserin alami. Di sisi lain, proses dingin memungkinkan lebih banyak variasi dalam penambahan bahan alami, tetapi membutuhkan waktu curing yang lebih lama. Artikel ini akan mengulas secara rinci pro dan kontra dari kedua metode, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat.

Sabun Proses Dingin

Pada metode pembuatan sabun dingin, langkah pertama adalah mencampurkan minyak-minyak alami seperti kelapa, sawit, dan zaitun dengan larutan alkali. Suhu ideal untuk pencampuran ini berkisar antara 80-120 derajat Fahrenheit, meskipun suhu pastinya bisa disesuaikan. Setelah kedua bahan dicampur secara merata menggunakan blender, proses saponifikasi pun dimulai, di mana minyak dan alkali bereaksi secara kimiawi membentuk molekul sabun.

 

Ketika minyak dan alkali bereaksi secara sempurna, campuran sabun akan berubah menjadi adonan yang lembut dan memiliki tekstur seperti krim. Para pembuat sabun menyebut tekstur ini sebagai “trace“. Pada tahap ini, kita bisa menambahkan berbagai bahan tambahan seperti wewangian atau pewarna untuk menciptakan sabun yang unik. Setelah adonan dituang ke dalam cetakan, sabun perlu melewati proses pematangan selama 4-6 minggu agar menjadi lebih keras dan memiliki tingkat pH yang seimbang.

Pro & Kontra

Pro:

  • Memiliki kemampuan untuk menciptakan berbagai tekstur adonan sabun, yang dikenal sebagai trace atau jejak.
  • Variasi tekstur memungkinkan berbagai desain, seperti pola pusaran, lapisan, dan lainnya.
  • Hasilnya adalah sabun dengan tampilan yang halus dan lembut.
  • Memberikan kontrol suhu yang lebih baik, memudahkan penambahan bahan segar seperti susu.

Kontra:

  • Sabun mencapai kekerasan dan ketahanan optimal setelah 4-6 minggu proses penyembuhan. Sabun bisa digunakan lebih cepat, tetapi akan lebih lembut dan kurang tahan lama saat digunakan.

Sabun Proses Panas

Proses pembuatan sabun panas mempercepat reaksi kimia antara minyak dan alkali (saponifikasi) dengan bantuan panas. Tahap awalnya sama dengan metode dingin, yaitu mencampurkan minyak dan larutan alkali. Namun, pada metode panas, campuran ini dipanaskan menggunakan alat seperti crockpot atau double boiler. Suhu panas yang konsisten sangat penting untuk menghasilkan sabun yang berkualitas.

 

Pada tahap awal, baik sabun panas maupun dingin memiliki tampilan yang mirip, yaitu seperti krim atau puding kental. Namun, perbedaan mulai terlihat ketika panas diaplikasikan pada sabun panas. Panas menyebabkan adonan sabun menjadi lebih kental, teksturnya seperti jeli, dan tampilannya pun menjadi lebih bening. Fenomena ini disebut sebagai fase gel. Proses pembentukan gel pada sabun panas terjadi jauh lebih cepat dibandingkan sabun dingin karena adanya panas tambahan. Selain itu, volume adonan sabun panas juga akan mengalami peningkatan.

 

 

Tidak peduli resep apa yang kita gunakan, adonan sabun panas umumnya akan memiliki konsistensi yang lebih kental dibandingkan sabun dingin, mirip seperti kentang tumbuk. Meskipun penambahan bahan seperti natrium laktat dapat sedikit mengencerkan adonan, namun tidak akan pernah mencapai tingkat kelarutan seperti sabun dingin. Walaupun demikian, sabun panas tetap memungkinkan kita untuk menciptakan beragam variasi sabun dengan penambahan warna, lapisan, dan bahan alami lainnya. Namun, secara umum sabun panas akan memiliki tampilan yang sedikit lebih kasar atau “pedesaan”.

 

 

Salah satu keuntungan utama dari sabun panas adalah sabun yang dihasilkan cenderung lebih lembut dan siap digunakan segera setelah dikeluarkan dari cetakan. Meskipun waktu penyembuhan selama 1-2 minggu tetap disarankan untuk hasil terbaik, namun tidak sepenting pada sabun dingin. Hal ini dikarenakan proses saponifikasi pada sabun panas berlangsung lebih cepat akibat adanya panas tambahan. Kecepatan proses inilah yang menjadi keunggulan utama sabun panas, terutama bagi mereka yang ingin menghasilkan sabun dalam waktu yang singkat.

Pro & Kontra

Pro:

  • Panas tambahan mempercepat proses saponifikasi, memberikan hasil yang lebih cepat – sabun proses panas bisa dipotong dalam waktu satu hari.

Catatan: Waktu penyembuhan selama 1-2 minggu tetap disarankan.

  • Hasil akhir memiliki tampilan pedesaan yang khas dan menarik.

 

Kontra:

  • Adonan sabun lebih kental, sehingga membatasi pilihan desain. Misalnya, pola pusaran yang rumit sulit dibuat dengan sabun proses panas.
  • Jika minyak esensial atau wewangian memiliki titik nyala rendah, suhu tinggi dapat membakar aroma, membuatnya memudar.
  • Menambahkan bahan segar seperti susu atau bubur sulit (meskipun tidak mustahil), karena bisa terbakar selama proses pemanasan.

Perlu diawasi selama memasak, karena adonan sabun bisa mengembang dan meluap jika wadah terlalu kecil.

Persamaan & Perbedaan

Baik pembuatan sabun dingin (CP) maupun panas (HP) dimulai dengan kombinasi minyak dan alkali sebagai bahan dasarnya. Namun, kedua metode ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam proses pembuatan dan karakteristik produk akhirnya. Sabun CP dikenal dengan teksturnya yang halus dan lembut, serta fleksibilitas dalam desain yang memungkinkan pembuatan berbagai pola dan tekstur yang rumit. Sebaliknya, sabun HP menawarkan proses pembuatan yang lebih cepat namun dengan estetika yang lebih sederhana dan cenderung memiliki tampilan yang lebih “pedesaan”.

 

Kedua metode ini menghasilkan sabun batangan yang berkualitas dan memungkinkan berbagai penyesuaian. Beberapa pertanyaan yang dapat membantu Anda memutuskan antara kedua metode tersebut adalah:

  • Seberapa cepat saya ingin sabun siap digunakan? Jika jawabannya kurang dari 4 minggu, maka proses panas adalah pilihan yang tepat!
  • Apakah saya menginginkan desain pusaran yang rumit? Jika ya, maka sabun proses dingin lebih sesuai untuk Anda.
  • Apakah saya ingin menggunakan bahan-bahan segar seperti susu dalam resep? Jika iya, perlu diingat bahwa proses panas bisa membakar bahan-bahan segar yang lebih lembut.

Sabun Anda, Caramu

Membuat sabun itu seperti memilih petualangan. Mau cepat dan langsung dipakai, pilih sabun panas. Mau yang lebih kreatif dan bisa dibentuk sesuka hati, pilih sabun dingin. Keduanya seru dan punya keunikan masing-masing. Yang penting, Anda paham dulu dasar-dasarnya biar hasilnya memuaskan.

 

Dalam memilih antara proses panas dan dingin untuk membuat sabun, pertimbangan utama terletak pada preferensi pribadi dan jenis sabun yang ingin dihasilkan. Proses panas menawarkan waktu pengerjaan yang lebih singkat dan sifat sabun yang lebih keras, sedangkan proses dingin memungkinkan lebih banyak kreativitas dan menghasilkan sabun dengan kandungan gliserin yang lebih tinggi. Pada akhirnya, metode terbaik adalah yang sesuai dengan tujuan dan kesukaan Anda.

Pembuatan Sabun: Proses Panas vs. Proses Dingin – Pro dan Kontra Read More »

Pembersih Wajah

Bisakah Tisu Makeup Menggantikan Pembersih Wajah?

Pembersih Wajah

Kotoran, debu, dan minyak yang menumpuk di wajah sepanjang hari dapat menyebabkan timbulnya jerawat, kulit kusam, dan bahkan penuaan dini. Namun, daripada harus repot-repot membersihkan wajah secara menyeluruh setelah beraktifitas, menggunakan tisu pembersih wajah dapat membantu membersihkan wajah dengan mudah, kan? Ternyata, tidak juga.

Meskipun tisu ini dapat membersihkan permukaan dengan cepat saat bepergian atau dalam keadaan darurat. Dokter kulit mengatakan tisu pembersih wajah tidak dapat menggantikan kebersihan yang anda dapatkan dari penggunaan air dan pembersih yang baik. Untuk mengetahui secara pasti mengapa tidak boleh mengganti rutinitas mencuci wajah dengan tisu pembersih wajah, teruslah membaca untuk mengetahui lebih lanjut.

Apa itu Tisu Makeup?

Tisu pembersih makeup adalah kain sekali pakai yang dibasahi dengan pembersih wajah, dan/atau cairan pembersih makeup untuk membersihkan kulit dari produk kecantikan yang digunakan sehari-hari, belum lagi sisa-sisa kotoran dan minyak. Manfaat dari tisu makeup diantaranya ialah tisu basah tidak memerlukan busa dan bilas, ramah untuk bepergian, Seringkali lebih terjangkau dibandingkan pembersih tradisional.

Tisu ini disebut-sebut sebagai sahabat bagi orang malas dan orang-orang yang tidak mau repot. Hal itu karena, bahan ini tidak berbusa dan tidak perlu membilasnya untuk membersihkan sisa-sisa riasan, kotoran, dan minyak pada kulit. Tisu ini dirancang untuk membersihkan kosmetik sehari-hari hanya dengan beberapa kali usapan, sehingga sangat praktis.

Tisu Makeup vs. Pembersih Tradisional

Meskipun tisu pembersih makeup praktis untuk menghapus makeup dengan cepat, tisu pembersih makeup umumnya tidak cukup untuk menggantikan pembersih wajah yang tepat. Tisu pembersih makeup mungkin meninggalkan residu dan gagal membersihkan pori-pori secara menyeluruh, yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah kulit.

Pembersih wajah tradisional lebih unggul. Penggunaan pembersih wajah khusus penting karena memang dirancang khusus untuk kulit wajah. Kebanyakan dokter kulit tidak akan merekomendasikan tisu pembersih untuk membersihkan wajah.

Cara Menggunakan Tisu Makeup 

Cara terbaik untuk menggunakan tisu pembersih riasan adalah dengan dua langkah alias pembersihan ganda. Pertama, usapkan tisu pembersih dengan lembut ke seluruh wajah untuk menghapus riasan mata, riasan wajah, dan produk bibir. Kemudian, lanjutkan dengan pembersih sesuai dengan kondisi dan tipe kulit anda.

Selain menggunakan tisu pembersih wajah, Menggunakan pembersih yang tepat dapat menawarkan beberapa keuntungan, termasuk menghilangkan kotoran seperti minyak berlebih, polusi, dan keringat. Pembersih wajah pada jaman sekarang sudah mulai banyak dijual di offline store maupun online store, silahkan sesuaikan dengan kebutuhan anda masing-masing.

Efek Samping Menggunakan Tisu Makeup sebagai Pembersih

Jika hanya menggunakan tisu pembersih, tanpa pembersih tambahan. Anda mungkin mengalami jerawat, kulit kering, atau iritasi. Banyak tisu pembersih di pasaran mengandung bahan kimia yang dapat mengiritasi dan membahayakan kulit, seperti ftalat, paraben, pewangi, dll. Selain itu, banyak tisu pembersih ini dapat menghilangkan faktor pelembap alami kulit, yang dapat merusak penghalang dan merusak kulit.

Kami paham sebagai sebagian orang mungkin tidak merasa keberatan sama sekali menggunakan tisu basah setiap hari. Namun, bagi kebanyakan orang, apa pun variasi yang digunakan baik organik, bebas bahan kimia, dsb. Anda berisiko tidak dapat membersihkan semua kotoran, riasan, dan minyak dengan baik sehingga menyebabkan timbulnya jerawat, iritasi, kulit kusam, dan masalah lainnya. Jadi, jika ingin menggunakan tisu basah sebagai langkah pertama, lakukan saja. Jika tidak, pastikan anda menggunakan pembersih yang tepat untuk mendapatkan hasil terbaik.

Bisakah Tisu Makeup Menggantikan Pembersih Wajah? Read More »

Krim anti aging, kesehatan kulit, rekomendasi krim anti aging

Rekomendasi Krim Anti Aging bagi Kesehatan Kulitmu!

Rekomendasi Krim Anti Aging Bagi Kesehatan Kulitmu

Krim anti aging, kesehatan kulit, rekomendasi krim anti aging

Krim anti aging atau anti kerutan telah menjadi salah satu produk perawatan kulit yang paling populer dalam beberapa dekade terakhir. Produk ini bertujuan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan pada kulit, seperti kerutan, garis halus, serta hilangnya elastisitas dan kelembaban alami. Formulasi yang dirancang sedemikian rupa dapat meningkatkan produksi kolagen dan merangsang regenerasi kulit karena terdapat kandungan bahan aktif dan vitamin C dan E. Kombinasi bahan yang digunakan dalam pembuatan formulasi krim anti aging diharapkan dapat memperlambat proses penuaan kulit sehingga membuat kulit tampak lebih halus.

Krim anti aging bukan menjadi solusi instan bagi Anda yang menginginkan hasil cepat dalam mengatasi permasalahan pada wajah. Salah satu penyebab timbulnya aging karena faktor eksternal seperti gaya hidup dan paparan sinar matahari yang berkepanjangan. Penggunaan produk secara jangka panjang dan konsisten dapat menghasilkan dampak baik dalam menjaga penampilan kulit. Bahan yang terkandung dalam formulasi perlu diperhatikan lebih lanjut karena mampu mempengaruhi kesehatan kulit apabila diaplikasikan pada jenis kulit yang salah.

Bahan Utama Krim Anti Aging untuk Meningkatkan Kesehatan Kulit

Krim perawatan kulit dirancang untuk meningkatkan kesehatan kulit umumnya mengandalkan bahan aktif yang memiliki manfaat seperti memperbaiki, melindungi, dan memperkuat struktur kulit. Setiap bahan yang terkandung dalam krim memiliki fungsinya tersendiri, sehingga penggunaan krim dapat mendukung regenerasi kulit yang diakibatkan oleh faktor eksternal. Untuk menjaga kesehatan kulit tetap optimal dapat diterapkan dengan formulasi yang tepat. Adapun formulasi bahan utama yang harus terdapat dalam krim anti aging seperti:

1. Vitamin C dan E

Vitamin C dan E sering dipasangkan saat pembuatan krim, dikarenakan dapat berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif. vitamin C dan E menciptakan sinergi yang kuat, di mana vitamin E memperkuat kemampuan vitamin C untuk melawan radikal bebas dan melindungi kulit dari kerusakan yang diakibatkan oleh sinar UV. Kedua vitamin ini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan kulit sehingga mengurangi terjadinya iritasi.

2. Vitamin A

Vitamin A dapat berfungsi sebagai retinol sehingga secara efektif mampu memperbaiki tampilan kulit. Cara kerja vitamin A dengan cara meningkatkan pergantian sel kulit dan merangsang produksi kolagen sehingga mampu memudarkan tampilan garis halus. Namun dalam penerapannya vitamin A harus dilakukan secara selektif dan berkala karena berpotensi menyebabkan iritasi.

3. Asam Hialuronat

Asam hialuronat (hyaluronic acid) menjadi bahan yang penting dalam menjaga kelembaban dan menghidrasi kulit. Krim yang mengandung asam hialuronat dapat digunakan pada semua jenis kulit, terutama kulit yang cenderung kering atau dehidrasi. Hal tersebut dikarenakan sifatnya yang ringan dan mudah menyerap dan rentan terhadap iritasi.

4. Peptida

Peptida menjadi bahan yang dapat berguna dalam perawatan kulit dengan cara meningkatkan produksi kolagen. Oleh karena itu, kandungan peptida dalam krim anti aging dapat berfungsi untuk mengurangi tampilan garis halus dan kerutan. Melalui sifatnya yang anti inflamasi secara tidak langsung dapat menenangkan dan menyembuhkan kulit secara mendalam.

Rekomendasi Krim Anti Aging untuk Wajah

1. Athena 7-Minute lift

Athena 7-Minute Lift menjadi krim anti aging yang diklaim mampu memberikan hasil yang terlihat dalam waktu singkat sekitar tujuh menit setelah pemakaian. Formulasi bahan atas produk ini dirancang untuk mengencangkan kulit secara sementara dengan mengandalkan bahan alami seperti minyak esensial nabati. Produk ini dapat memperoleh hasil yang optimal apabila memakai produk krim ini secara rutin untuk menghasilkan tampilan wajah lebih segar. Pemakaian produk ini terbukti ampuh dalam mengurangi garis halus hingga 83% karena dalam proses pembuatannya telah melewati uji klinis.

2. Adonia stemulift

Adonia Stemulift adalah krim anti aging yang fokus pada penggunaan teknologi sel induk tanaman (plant stem cells) untuk merangsang regenerasi kulit. Regenerasi kulit yang berkepanjangan akibat penggunaan produk ini secara perlahan mampu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Formulasi pembuatannya menggunakan bahan alami sehingga dapat efektif untuk mengurangi dampak permasalahan kulit akibat penggunaan bahan kimia keras. Penggunaan produk ini secara berkala dapat memperoleh hasil yang nyata hanya dengan 10 hari pemakaian secara rutin.

3. Peptida 10

Peptida 10 terbukti menjadi produk yang dapat membalikkan tanda-tanda penuaan, dengan penggunaan secara berkala dapat mengangkat dan mengencangkan kulit. Dengan kata lain, produk ini dapat memperbaiki dan menguatkan struktur dan lapisan kulit dari dalam melalui produksi kolagen. Anda dapat menggunakan produk ini karena dalam krim terdapat probiotik hidup yang mampu menutrisi dan menjaga kelembaban kulit secara mendalam.

4. Plant Collagen Night Serum

Plant Collagen Night Serum merupakan krim malam yang berfungsi untuk meremajakan kulit kusam dan kendur. Formulasi produk dibuat melalui bahan nabati seperti alga, kedelai maupun tumbuhan yang dapat menciptakan kolagen. Produk ini dapat bekerja dengan baik dalam menghilangkan garis halus sehingga mampu mendorong pertumbuhan sel kulit baru. Anda dapat menggunakan serum ini saat malam hari karena produk dapat bekerja secara maksimal saat tubuh sedang beristirahat.

5. RoC (Retinol Correxion) Krim Anti Aging

Krim RoC Terbukti ampuh secara klinis dalam mengurangi tanda penuaan. Produk ini menjadi bahan aktif turunan vitamin A yang terkenal karena kemampuannya untuk mempercepat pergantian sel kulit dan merangsang produksi kolagen. Salah satu cara untuk memudarkan permasalahan pada kulit yang mengalami tanda penuaan dengan menggunakan krim saat malam hari. Anda dapat merasakan hasil yang maksimal dari penggunaan produk ini saat setelah 12 minggu pemakaian.

Penutup

Secara keseluruhan, setiap krim yang digunakan dapat menawarkan manfaat khusus yang berbeda sesuai kebutuhan perawatan anti aging. Pengguna dapat memilih produk yang sesuai dengan kondisi kulit mereka untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perawatan yang tepat dengan menggunakan krim anti aging bisa menjadi bagian dari strategi holistik untuk menjaga kesehatan dan penampilan kulit yang lebih muda.

Rekomendasi Krim Anti Aging bagi Kesehatan Kulitmu! Read More »

Trace

Semua Tentang Trace

Semua Tentang Kepadatan Sabun (Trace)

Trace

Ada banyak istilah yang dilemparkan ketika Anda belajar cara membuat sabun. Salah satu yang paling umum adalah Trace atau “kepadatan adonan sabun”. Ini adalah titik dalam proses pembuatan sabun ketika minyak dan air alkali mengemulsi. Artikel ini akan membawa Anda memahami lebih dalam tentang peran trace pada proses pembuatan sabun. Mulai dari pengertian, jenis-jenis yang umum ditemukan dalam sabun, hingga dampaknya terhadap kualitas produk akhir. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui. Baik Anda seorang pemula yang ingin mencoba membuat sabun sendiri atau seorang pembuat sabun berpengalaman yang ingin meningkatkan kualitas produknya, artikel ini akan menjadi referensi yang berharga.

Definisi

Ketika kita berbicara tentang “trace” dalam konteks pembuatan sabun, kita mengacu pada suatu titik di mana campuran minyak dan larutan lye (biasanya sodium hidroksida atau potassium hidroksida) mulai mengental dan mengeras ketika kita aduk. Kondisi tersebut terlihat seperti puding yang kental atau adonan kue yang mulai mengental.

Ketika air alkali dituangkan ke dalam minyak, campuran perlahan berubah menjadi keruh dan tampak seperti susu. Inilah awal dari proses saponifikasi, di mana alkali dan minyak mulai bereaksi untuk membentuk sabun. Dengan beberapa kali penggunaan blender tongkat dan pengadukan, campuran tersebut mencapai konsistensi krim. Proses ini berlangsung dengan cepat. Sebelum adanya blender tongkat, membuat sabun bisa memakan waktu berjam-jam hingga mencapai tahap trace!

Jika proses pencampuran belum selesai. Adonan sabun masih perlu diaduk lebih lama lagi agar semua bahan tercampur sempurna dan terjadi emulsifikasi yang baik. Jika dicetak terlalu cepat, bisa terbentuk kantong-kantong minyak atau alkali yang belum bereaksi, sehingga dapat menyebabkan iritasi kulit saat digunakan.

Dengan beberapa kali gerakan blender tongkat, campuran minyak dan larutan alkali akan mulai menyatu dan membentuk emulsi yang kental. Saat cahaya mengenai adonan, kita akan melihat warna yang lebih solid dan konsistensi yang mirip adonan kue tipis. Tahap ini, yang kita sebut ‘kepadatan tipis’, adalah waktu yang tepat untuk menambahkan pewarna dan aroma. Adonan pada tahap ini juga mudah dibentuk, misalnya untuk membuat pola pusaran. Setelah beberapa saat, sabun akan terus mengental secara alami. Namun, jika ingin mempercepat prosesnya, kita bisa mengaduknya lagi dengan blender tongkat.

Kepadatan Sedang & Tebal

Kepadatan sedang memiliki konsistensi yang mirip puding encer. Untuk mencapai tahap ini, kita perlu mengaduk adonan sabun selama sekitar 1-2 menit menggunakan blender tongkat. Ciri khas kepadatan sedang adalah munculnya ‘trailings’ atau bekas garis-garis tipis saat blender diangkat. Tahap ini sangat ideal untuk menambahkan inklusi atau aditif yang berat seperti biji poppy. Selain itu, kepadatan sedang juga cocok untuk dijadikan lapisan dasar karena cukup kuat untuk menopang lapisan sabun berikutnya.

Kepadatan tebal, di sisi lain, memiliki konsistensi yang lebih padat seperti puding. Untuk mencapai kepadatan tebal, kita perlu mengaduk adonan selama minimal 2 menit, bahkan bisa sampai 4-5 menit. kepadatan tebal sangat cocok untuk membuat lapisan sabun yang tebal atau memberikan tekstur pada permukaan sabun.

 

Salah satu hal yang perlu diwaspadai saat membuat sabun adalah ‘kepadatan palsu’. Ini terjadi ketika campuran sabun terlihat sudah mengental, tapi sebenarnya belum terjadi reaksi kimia yang sempurna antara minyak dan alkali. Biasanya ini terjadi karena perbedaan suhu yang terlalu besar antara minyak dan alkali. Akibatnya, adonan sabun akan menjadi tidak rata dan bisa terbentuk gumpalan-gumpalan. 

Jika ini terjadi, teruslah mengaduk sampai semua bahan tercampur sempurna. Meskipun adonan akan menjadi lebih kental, hal ini penting untuk memastikan semua alkali bereaksi dengan minyak.  Untuk menghindari masalah ini, pastikan suhu minyak dan alkali sekitar 100-130 derajat Fahrenheit sebelum dicampurkan. Dengan suhu yang tepat, adonan sabun akan lebih mudah tercampur dan kita akan punya lebih banyak waktu untuk bekerja.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepadatan sabun:

  • Blender tongkat mempercepat proses pencapaian kepadatan dalam pembuatan sabun dibandingkan pengadukan manual. Saat membuat sabun, sebaiknya selingi antara pengadukan dan penggunaan blender tongkat dalam waktu singkat. Setelah mencapai kepadatan tipis, hentikan penggunaan blender jika Anda tidak ingin mencapai kepadatan yang lebih tebal.
  • Beberapa jenis minyak wangi mempercepat proses, sehingga sabun memadat lebih tebal dan lebih cepat.
  • Menambahkan minyak wangi setelah pewarna dan aditif lainnya memberikan lebih banyak waktu untuk bekerja dengan sabun.
  • Beberapa aditif dapat mempengaruhi proses trace. Sebagai contoh, tanah liat dapat menyerap air dalam resep dan menyebabkan percepatan. Disarankan untuk mencampur aditif tersebut dengan air suling sebelum menambahkannya agar proses berjalan lebih lambat.
  • Resep dengan kandungan minyak padat dan mentega yang tinggi akan mencapai trace lebih cepat dibandingkan resep dengan mayoritas minyak cair.
  • Suhu juga berpengaruh. Suhu yang lebih hangat mempercepat trace, sedangkan suhu yang lebih dingin memperlambatnya. Untuk desain sabun dengan banyak pola pusaran, turunkan suhu hingga sekitar 100-110°F.
  • Pengurangan air dalam resep akan mempercepat proses trace.
  • Meningkatkan kadar lemak super dalam resep akan memperlambat proses saponifikasi.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa trace adalah kunci untuk menghasilkan sabun yang sempurna. Dengan menguasai teknik mencapainya, kita tidak hanya bisa menciptakan sabun yang cantik, tetapi juga sabun yang efektif untuk membersihkan dan merawat kulit. Dunia pembuatan sabun sangat luas dan penuh dengan kemungkinan. Dengan dasar pemahaman tentang trace, Anda bisa bereksperimen dengan berbagai resep dan bahan untuk menciptakan sabun yang unik dan personal.

Semua Tentang Trace Read More »

Scroll to Top